Pemkab Banyuwangi Bersihkan Endapan DAM Antisipasi Kekeringan
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi membersihkan endapan di DAM dan embung untuk mengoptimalkan tampungan air dan mencegah kekeringan selama musim kemarau.

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, proaktif mencegah kekeringan dengan melakukan langkah antisipatif berupa pengeringan dan pembersihan endapan di dam dan embung. Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan kapasitas tampungan air guna menjamin ketersediaan air irigasi bagi para petani selama musim kemarau. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, pada Jumat, 9 Mei 2024.
Bupati Ipuk menjelaskan bahwa beberapa wilayah di Banyuwangi telah memasuki musim kemarau sejak bulan April. Oleh karena itu, pembersihan sedimentasi pada semua dam, embung, dan bendung menjadi sangat penting. Pembersihan ini bertujuan untuk memaksimalkan daya tampung air dan menjamin kelancaran irigasi pertanian.
Kegiatan pembersihan ini bukan hal baru, melainkan kegiatan rutin yang dilakukan secara gotong royong. Kerja sama yang erat antara pemerintah daerah dan Himpunan Petani Pemakai Air (HIPPA) menjadi kunci keberhasilan upaya ini dalam menjaga ketersediaan air untuk pertanian di Banyuwangi.
Upaya Optimalkan Ketersediaan Air Irigasi
Banyuwangi memiliki 390 daerah irigasi yang mengairi lahan seluas 62.000 hektare. Dengan jumlah daerah irigasi yang signifikan tersebut, upaya menjaga ketersediaan air menjadi sangat krusial. Bupati Ipuk optimistis bahwa suplai air yang tersedia masih mencukupi untuk memenuhi kebutuhan irigasi lahan pertanian di Banyuwangi, meskipun musim kemarau telah tiba. Hal ini juga mempertimbangkan rencana tata tanam global yang telah disusun.
Lebih lanjut, Bupati Ipuk menyatakan, "Kami terus mengupayakan kebutuhan air irigasi tetap aman selama musim kemarau nanti, sehingga produksi pangan tetap terjaga karena petani tetap bisa tanam dan panen." Pernyataan ini menunjukkan komitmen Pemkab Banyuwangi untuk mendukung sektor pertanian dan ketahanan pangan di daerahnya.
Sebagai bentuk pengawasan langsung, Bupati Banyuwangi telah meninjau Waduk Bajulmati di Kecamatan Wongsorejo. Peninjauan ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan air irigasi tetap aman dan terkendali. Waduk Bajulmati diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan air irigasi sekitar 1.800 hektare lahan pertanian di wilayah utara Banyuwangi selama musim kemarau.
Kerja Sama dan Gotong Royong
Proses pembersihan dam, embung, dan bendungan dilakukan dengan semangat gotong royong bersama HIPPA. Kolaborasi antara pemerintah dan petani ini merupakan contoh sinergi yang efektif dalam menghadapi tantangan musim kemarau. Partisipasi aktif HIPPA menunjukkan komitmen petani dalam menjaga keberlangsungan pertanian di Banyuwangi.
Dengan adanya kerja sama yang baik ini, diharapkan upaya untuk mengoptimalkan tampungan air dapat berjalan lancar dan efektif. Hal ini akan berdampak positif pada keberlanjutan sektor pertanian di Banyuwangi dan menjamin ketahanan pangan daerah.
Pembersihan endapan di dam dan embung bukan hanya sekadar kegiatan rutin, tetapi juga merupakan wujud nyata dari komitmen Pemkab Banyuwangi dalam menjaga ketersediaan air dan mendukung sektor pertanian. Dengan mengoptimalkan tampungan air, diharapkan produksi pertanian di Banyuwangi tetap terjaga selama musim kemarau.
Langkah antisipatif ini menunjukkan kesiapsiagaan Pemkab Banyuwangi dalam menghadapi musim kemarau dan memastikan kelangsungan sektor pertanian sebagai salah satu sektor penting perekonomian daerah. Semoga upaya ini dapat memberikan dampak positif bagi para petani dan ketahanan pangan Banyuwangi.