Pemkab Buol Tindak Tegas Pengusaha Nakal, Jual Bahan Pokok di Atas HET Jelang Ramadhan 2025
Pemerintah Kabupaten Buol akan menindak tegas pengusaha yang menjual bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) menjelang Ramadhan 2025 untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Buol, Sulawesi Tengah, bersiap menindak tegas para pengusaha yang menjual bahan pokok di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) menjelang Ramadhan 2025. Langkah tegas ini diambil untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok bagi masyarakat Buol selama bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri mendatang. Tindakan ini merupakan respon langsung terhadap imbauan pemerintah pusat untuk mencegah praktik curang yang merugikan masyarakat.
Bupati Buol, Risharyudi Triwibowo, menyatakan komitmen Pemkab Buol untuk mendukung kebijakan pemerintah pusat. "Tentunya pemerintah daerah mendukung kebijakan pemerintah pusat agar tidak ada pengusaha yang menjual bahan pokok di atas HET," tegas Bupati Risharyudi melalui keterangan tertulisnya pada Selasa, 25 Februari 2025. Beliau menekankan bahwa sanksi akan diberikan kepada perusahaan atau pengusaha yang terbukti melanggar ketentuan HET.
Sanksi yang akan diberikan cukup berat. Pengusaha nakal terancam penyegelan tempat usaha dan larangan sementara untuk menjual bahan pokok di wilayah Kabupaten Buol. Hal ini menunjukkan keseriusan Pemkab Buol dalam melindungi konsumen dan menjaga stabilitas ekonomi daerah. Pengawasan ketat akan dilakukan untuk memastikan tidak ada celah bagi pengusaha yang ingin mengambil keuntungan secara tidak wajar.
Pengawasan Ketat dan Operasi Pasar
Pemkab Buol tidak hanya memberikan ancaman sanksi, tetapi juga mengambil langkah proaktif untuk memastikan ketersediaan bahan pokok. "Sanksi tegas tersebut akan kami lakukan terkait pernyataan yang disampaikan oleh Menteri Pertanian," ujar Bupati Risharyudi. Pemda Buol akan melakukan pengawasan pasar secara berkala untuk memastikan ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2025.
Pengawasan pasar ini melibatkan Satgas Pangan dan aparat penegak hukum. Mereka akan mengawasi distribusi dan memastikan stok bahan pokok seperti ayam, ikan, telur, minyak goreng, bawang merah, bawang putih, gula pasir, cabai, dan daging sapi tetap tersedia dengan harga wajar. Koordinasi yang solid antar instansi menjadi kunci keberhasilan pengawasan ini.
Selain pengawasan, Pemkab Buol juga telah memulai operasi pasar. Tujuannya adalah untuk membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga terjangkau. Langkah ini merupakan bentuk nyata kepedulian pemerintah daerah terhadap kesejahteraan masyarakatnya, terutama menjelang bulan suci Ramadhan.
"Kami mengimbau kepada seluruh pemangku kepentingan, termasuk pelaku usaha dan distributor, untuk mematuhi ketentuan ini demi kesejahteraan bersama," tambah Bupati Risharyudi. Imbauan ini menunjukkan bahwa Pemkab Buol tidak hanya mengandalkan tindakan represif, tetapi juga mengajak seluruh pihak untuk bekerja sama menjaga stabilitas harga.
Kemenperin Tegas Tak Bertoleransi
Langkah tegas Pemkab Buol sejalan dengan pernyataan Kementerian Pertanian yang sebelumnya telah mengingatkan agar tidak ada toleransi bagi pihak yang mencoba mengambil keuntungan dengan menaikkan harga bahan pokok di atas HET. Kementerian Pertanian menegaskan bahwa tindakan tegas ini diambil untuk menekan inflasi pangan dan memastikan kestabilan harga menjelang bulan suci Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 2025.
Dengan adanya pengawasan ketat, operasi pasar, dan sanksi tegas, diharapkan masyarakat Buol dapat menjalankan ibadah Ramadhan dan Idul Fitri dengan tenang tanpa khawatir akan lonjakan harga bahan pokok. Komitmen Pemkab Buol dalam menjaga stabilitas harga ini patut diapresiasi sebagai bentuk nyata pelayanan kepada masyarakat.
Pemkab Buol juga menekankan pentingnya kerjasama semua pihak, termasuk para pengusaha dan distributor, untuk menaati aturan yang berlaku. Hal ini akan menciptakan iklim usaha yang sehat dan melindungi konsumen dari praktik-praktik curang.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, diharapkan harga bahan pokok di Kabupaten Buol tetap stabil dan terjangkau bagi seluruh masyarakat selama bulan Ramadhan dan Idul Fitri 2025.