Pemkab Cirebon Kembangkan Edu Heritage di PG Karangsuwung: Target 1,2 Juta Wisatawan!
PG Karangsuwung, pabrik gula tertua di Cirebon, akan disulap menjadi destinasi wisata edukasi "edu heritage" pada 2025, ditargetkan menarik 1,2 juta wisatawan.

Pemerintah Kabupaten Cirebon berencana mengembangkan Pabrik Gula (PG) Karangsuwung menjadi destinasi wisata sejarah dan edukasi yang menarik, dengan program yang diberi nama "edu heritage". Inisiatif ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi warisan industri gula Cirebon dan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan. Program ini ditargetkan siap diluncurkan pada tahun 2025.
Gagasan ini muncul dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cirebon, yang melihat potensi besar PG Karangsuwung sebagai situs bersejarah. Pabrik gula yang didirikan pada tahun 1867 oleh Hubertus Paulus Hoevernaar ini menyimpan banyak artefak bersejarah, termasuk mesin-mesin kuno seperti Java Pomp buatan Machinefabriek Reineveldelfte tahun 1918 dan cerobong asap yang masih berdiri kokoh hingga kini. Semua ini akan menjadi daya tarik utama program edu heritage.
Langkah ini telah dibahas dalam audiensi antara Disbudpar Kabupaten Cirebon dan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah IX Provinsi Jawa Barat. Kerja sama ini diharapkan dapat mempercepat realisasi program edu heritage dan memastikan pelestarian aset bersejarah PG Karangsuwung. Target kunjungan wisatawan pun telah ditetapkan, yaitu mencapai 1,2 juta pengunjung pada tahun 2025.
Menjelajahi Sejarah Industri Gula Cirebon di PG Karangsuwung
PG Karangsuwung, terletak di Desa Karangsuwung, Kecamatan Karangsembung, menyimpan sejarah panjang industri gula di Cirebon. Bangunan dan mesin-mesin peninggalan masa lalu akan menjadi media edukasi bagi pengunjung. Program edu heritage ini akan memberikan pengalaman belajar yang interaktif dan menarik, memadukan unsur sejarah, industri, dan budaya.
Selain mesin-mesin bersejarah, pengunjung juga dapat mempelajari proses produksi gula tradisional, mengetahui peran PG Karangsuwung dalam sejarah ekonomi Cirebon, dan memahami dampak industri gula terhadap masyarakat sekitar. Pengalaman ini akan memberikan wawasan yang berharga tentang sejarah industri dan perkembangan ekonomi di wilayah tersebut.
Dengan adanya program ini, diharapkan PG Karangsuwung tidak hanya menjadi situs sejarah yang terbengkalai, tetapi juga menjadi pusat edukasi yang hidup dan berkelanjutan. Hal ini sejalan dengan upaya pelestarian warisan budaya dan pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kabupaten Cirebon.
Target Kunjungan Wisatawan dan Strategi Pengembangan
Pemkab Cirebon menargetkan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan hingga 1,2 juta orang pada tahun 2025. Angka ini meningkat dari realisasi kunjungan pada tahun 2024 yang mencapai 1,09 juta orang. Mayoritas wisatawan berasal dari dalam negeri (75 persen), sementara sisanya (25 persen) merupakan wisatawan mancanegara.
Untuk mencapai target tersebut, Pemkab Cirebon akan fokus pada pengembangan berbagai destinasi wisata, termasuk program edu heritage di PG Karangsuwung. Selain itu, wisata religi yang telah menjadi daya tarik utama di Kabupaten Cirebon dengan 313.816 kunjungan pada tahun 2024, akan terus dipromosikan dan dikembangkan.
Bupati Cirebon, Imron, juga telah membentuk tim khusus untuk melakukan kajian dan pemetaan terhadap empat pabrik gula bersejarah di Kabupaten Cirebon, termasuk PG Karangsuwung. Kajian ini bertujuan untuk menghasilkan konsep pengelolaan yang tepat agar bangunan bersejarah tetap lestari dan dapat diakses masyarakat secara optimal. Hal ini menunjukkan komitmen Pemkab Cirebon dalam melestarikan warisan budaya dan mengembangkan sektor pariwisata.
"PG Karangsuwung memiliki nilai sejarah tinggi, sehingga kami ingin mengembangkannya menjadi pusat edukasi sekaligus wisata heritage bagi masyarakat," kata Kepala Disbudpar Kabupaten Cirebon, Abraham Mohammad. "Kami optimis program edu heritage ini dapat menjadi daya tarik baru bagi wisatawan yang ingin mengenal lebih dalam sejarah industri gula di Cirebon."
Dengan adanya program edu heritage di PG Karangsuwung, diharapkan Kabupaten Cirebon dapat semakin dikenal sebagai destinasi wisata yang kaya akan sejarah dan budaya, sekaligus mampu meningkatkan perekonomian daerah melalui sektor pariwisata.