Pemkab Dompu Prioritaskan Penanganan Kenakalan Remaja Pasca Kasus Pelemparan Batu
Pemerintah Kabupaten Dompu, NTB, memprioritaskan penanganan kenakalan remaja setelah insiden pelemparan batu yang menyebabkan kematian seorang siswa SMP pada November 2024, dan mengajak semua pihak bersinergi mencegah kejadian serupa.
Kasus pelemparan batu yang menewaskan seorang siswa SMP di Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada 14 November 2024, mendorong Pemerintah Kabupaten Dompu untuk memprioritaskan penanganan kenakalan remaja. Kejadian tragis ini, yang mengakibatkan korban berusia 13 tahun meninggal dunia akibat lemparan batu di kepala, menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Insiden ini terjadi di Kelurahan Simpasai, Kecamatan Woja, saat korban memperbaiki sepeda motornya yang rusak setelah menghantam lubang jalan di jalur Dompu-Sumbawa.
Wakil Bupati Dompu, Syahrul Parsan, menekankan pentingnya penanganan masalah kenakalan remaja. Dalam pernyataannya di Mataram pada 22 Januari 2025, beliau mengungkapkan bahwa dibutuhkan sinergi dari berbagai pihak untuk mengatasi masalah ini. Menurutnya, remaja memegang peran penting dalam pembangunan bangsa, sehingga mencegah kenakalan mereka menjadi sebuah keharusan.
Pemkab Dompu telah membentuk tim tanggap darurat pencegahan kenakalan anak remaja. Pada 21 Januari 2025, tim tersebut mengadakan rapat evaluasi di Kantor Bupati Dompu untuk mengukur efektivitas langkah-langkah yang telah diambil. Rapat ini bertujuan untuk mengevaluasi keberhasilan tim dalam menangani kasus kenakalan remaja dan mencari solusi yang lebih efektif.
Pelaku pelemparan batu, seorang remaja berusia 18 tahun, telah ditangkap polisi sehari setelah kejadian, yaitu pada 15 November 2024. Hasil interogasi menunjukkan bahwa pelaku melakukan pelemparan batu di dua lokasi berbeda dengan motif iseng. Kejadian ini menyoroti pentingnya upaya pencegahan dan pengawasan yang lebih ketat.
Langkah-langkah yang diambil Pemkab Dompu meliputi peningkatan kerjasama antar instansi terkait, seperti kepolisian, sekolah, dan tokoh masyarakat. Selain itu, Pemkab Dompu juga berencana untuk meningkatkan program pembinaan dan edukasi bagi remaja, termasuk kegiatan positif yang dapat menyalurkan energi dan kreativitas mereka.
Upaya pencegahan kenakalan remaja juga melibatkan peran aktif orang tua dalam mengawasi dan membimbing anak-anak mereka. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat mengenai dampak negatif kenakalan remaja juga menjadi bagian penting dari strategi penanganan ini. Diharapkan, dengan sinergi berbagai pihak, kasus serupa dapat dicegah di masa mendatang.
Kesimpulannya, penanganan kenakalan remaja di Dompu menjadi prioritas utama pasca kejadian memilukan tersebut. Kerjasama dan komitmen dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, aparat penegak hukum, sekolah, keluarga, dan masyarakat, sangat krusial untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi tumbuh kembang remaja serta mencegah terjadinya kekerasan antar remaja.