Pemkab Garut Siapkan Pangan Murah Jelang Ramadhan: Antisipasi Lonjakan Harga dan Kemudahan Akses
Pemerintah Kabupaten Garut menyiapkan operasi pasar murah (OPM) dengan paket pangan subsidi untuk masyarakat jelang Ramadhan dan Idul Fitri guna menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut, Jawa Barat, bergerak cepat dalam mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri. Pemkab Garut telah memulai pemetaan lokasi dan menyiapkan paket pangan murah dalam rangka operasi pasar murah (OPM). Langkah ini bertujuan meringankan beban masyarakat dan menjaga stabilitas harga di pasaran.
"Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok penting agar tidak terjadi gejolak menjelang hari-hari keagamaan," jelas Pelaksana Tugas Asisten Daerah II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Garut, Dedi Mulyadi, di Garut, Kamis (20/2).
Kerja sama dan koordinasi antar instansi menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemkab Garut telah melakukan rapat koordinasi daring dengan Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, dan Badan Pangan Nasional untuk persiapan OPM. Koordinasi ini memastikan program berjalan efektif dan terintegrasi dengan program pemerintah pusat.
OPM: Jaring Pengaman Sosial Jelang Ramadhan
Arahan pemerintah pusat menekankan pentingnya pelaksanaan OPM setiap hari, dimulai dari 24 Februari hingga 28 Maret 2025, mencakup periode menjelang Ramadhan, Ramadhan itu sendiri, dan menjelang Idul Fitri 1446 Hijriyah. "Arahan dari pemerintah pusat ini akan ditindaklanjuti oleh pemerintah daerah," kata Dedi Mulyadi. Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Garut telah diinstruksikan untuk menyusun jadwal pelaksanaan OPM.
Pemilihan lokasi OPM menjadi pertimbangan penting. Pemkab Garut memprioritaskan daerah dengan tingkat kemiskinan ekstrem agar program ini tepat sasaran dan menjangkau masyarakat yang paling membutuhkan. Pemetaan lokasi telah dilakukan di seluruh 42 kecamatan di Garut.
Aksesibilitas menjadi faktor kunci keberhasilan program. Lokasi OPM akan dipilih agar mudah dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, memastikan program ini dinikmati masyarakat luas tanpa hambatan. "Kami sudah melakukan pemetaan di 42 kecamatan, karena kami melihat ada peta kemiskinan ekstrem yang mungkin juga di sisi lain juga masyarakat umum juga membutuhkan," tambah Dedi Mulyadi.
Komoditas Pangan Murah dan Keterlibatan Lokal
Paket pangan murah untuk OPM akan disediakan oleh pemerintah pusat, meliputi komoditas penting seperti minyak goreng, bawang putih, gula pasir, beras, dan daging. Namun, Pemkab Garut tidak hanya bergantung pada pasokan pusat.
Pemerintah daerah juga akan melibatkan Dinas Pertanian untuk menyediakan komoditas lokal, seperti cabai merah, cabai rawit, dan bawang merah. Keterlibatan ini bertujuan untuk melengkapi komoditas dari pemerintah pusat dan memberikan harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat.
Dengan melibatkan komoditas lokal, Pemkab Garut berupaya mendukung petani lokal dan sekaligus memastikan ketersediaan bahan pangan yang dibutuhkan masyarakat. "Itu barangkali kebutuhan masyarakat menjelang Ramadhan, ini juga menjadi arahan dari pimpinan untuk dipersiapkan kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah kemarin agar ketersediaan bahan pokok penting pangan bagi masyarakat tersedia agar masyarakat bisa tenang," pungkas Dedi Mulyadi.
Program OPM ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat Garut, khususnya dalam menghadapi peningkatan kebutuhan dan potensi kenaikan harga menjelang Ramadhan dan Idul Fitri. Dengan persiapan matang dan koordinasi yang baik, diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.