Pemkab Jayawijaya Kendalikan Inflasi Lewat Inspeksi Mendadak
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya gencar melakukan inspeksi mendadak di pasar dan distributor untuk mengendalikan inflasi yang sempat mencapai empat persen, kini berhasil ditekan menjadi dua persen.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya, Papua Pegunungan, terus berupaya menekan angka inflasi. Langkah nyata yang diambil adalah dengan intensifikasi inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar tradisional dan distributor bahan pokok di Wamena, dimulai sejak awal Januari 2024.
Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Jayawijaya, Pilatus Lagowan, menjelaskan bahwa Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) secara rutin melakukan sidak. Tujuannya adalah untuk mengawasi dan mencegah praktik penimbunan atau manipulasi harga yang dilakukan oleh pedagang maupun distributor. Hal ini penting untuk memastikan harga barang tetap stabil dan terjangkau bagi masyarakat.
Hasil sidak yang dilakukan menunjukkan bahwa harga barang kebutuhan pokok di pasaran relatif stabil. Para distributor juga sejauh ini tidak melakukan kenaikan harga secara sepihak. Pj Sekda Lagowan menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk menjaga stabilitas harga. Pemkab Jayawijaya terus mengimbau pedagang dan distributor untuk tidak menaikkan harga secara sewenang-wenang, mengingat hal itu akan membebani masyarakat.
Strategi pengendalian inflasi yang diterapkan Pemkab Jayawijaya, yaitu kombinasi sidak dan pasar murah, telah membuahkan hasil. Inflasi yang sebelumnya mencapai angka empat persen, berhasil ditekan hingga menjadi dua persen. Angka inflasi dua persen ini dinilai relatif normal, mengingat aksesibilitas logistik ke Jayawijaya yang masih bergantung pada jalur udara dan darat, serta kondisi infrastruktur jalan yang perlu ditingkatkan.
Kenaikan inflasi hingga empat persen sebelumnya diakibatkan oleh peningkatan permintaan barang pokok menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Tingginya permintaan akibat berbagai acara dan kegiatan keagamaan selama periode tersebut mendorong kenaikan harga dan berdampak pada inflasi.
Namun, Pj Sekda Lagowan memastikan bahwa saat ini harga bahan pokok telah kembali stabil dan normal. Angka inflasi yang berada di angka dua persen menunjukkan bahwa upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Pemkab Jayawijaya telah membuahkan hasil yang positif. Pemerintah daerah berkomitmen untuk terus memantau dan menjaga stabilitas harga di masa mendatang.
Ke depannya, Pemkab Jayawijaya akan terus meningkatkan koordinasi dengan seluruh pihak terkait untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga barang kebutuhan pokok bagi masyarakat. Upaya ini diharapkan dapat terus menekan laju inflasi dan menjaga daya beli masyarakat Jayawijaya.