BPS Jayawijaya Usul Operasi Pasar Tekan Inflasi Papua Pegunungan
Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Jayawijaya merekomendasikan peningkatan operasi pasar untuk menekan inflasi di Papua Pegunungan yang mencapai 4,55 persen pada Januari 2025, tertinggi di Indonesia.
![BPS Jayawijaya Usul Operasi Pasar Tekan Inflasi Papua Pegunungan](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/04/000028.925-bps-jayawijaya-usul-operasi-pasar-tekan-inflasi-papua-pegunungan-1.jpg)
Inflasi di Provinsi Papua Pegunungan mencapai angka 4,55 persen pada Januari 2025, menjadikannya provinsi dengan inflasi tertinggi di Indonesia. Hal ini disampaikan Kepala BPS Kabupaten Jayawijaya, Arther L Purmiasa, di Wamena pada Senin, 3 Februari 2025. Kondisi ini mendorong BPS Jayawijaya untuk memberikan saran penting bagi Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kabupaten Jayawijaya dan Provinsi Papua Pegunungan.
Menurut Arther, penyebab utama inflasi tinggi ini adalah melonjaknya harga komoditas makanan, minuman, dan tembakau. Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan kolaborasi nyata dan aktif antara TPID Kabupaten Jayawijaya dan TPID Provinsi Papua Pegunungan. Mereka harus meningkatkan frekuensi dan efektivitas operasi pasar untuk menstabilkan harga.
Salah satu solusi yang diusulkan adalah peningkatan infrastruktur transportasi, khususnya perbaikan jalan Jayapura-Wamena. Saat ini, Papua Pegunungan masih sangat bergantung pada transportasi udara untuk distribusi barang, yang berdampak pada harga bahan pokok. Peningkatan aksesibilitas darat diharapkan dapat menekan biaya transportasi dan menstabilkan harga.
BPS Jayawijaya juga menyoroti perbedaan metode perhitungan inflasi. Wamena, sebagai kota niaga di Kabupaten Jayawijaya, menggunakan metode berbeda dengan tujuh kabupaten lainnya di Papua Pegunungan. Tujuh kabupaten tersebut menggunakan Indeks Perkembangan Harga (IPH) yang dilaporkan ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
"Kami membutuhkan peran nyata dan aktif dari Pemkab Jayawijaya dan Pemprov Papua Pegunungan dengan berbagai kebijakan dan kegiatan operasi pasar yang harus rutin dilakukan," ujar Arther menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam pengendalian inflasi. Menurutnya, langkah nyata dibutuhkan untuk mengontrol harga di pasar Wamena dan seluruh Papua Pegunungan.
Arther menjelaskan bahwa tingginya inflasi di Papua Pegunungan, khususnya Jayawijaya, merupakan masalah serius yang memerlukan perhatian dan tindakan cepat dari berbagai pihak. Dengan meningkatkan operasi pasar dan memperbaiki infrastruktur transportasi, diharapkan inflasi dapat ditekan dan kesejahteraan masyarakat dapat terjaga.
Kesimpulannya, upaya bersama dari pemerintah daerah, TPID, dan berbagai pemangku kepentingan sangat krusial untuk mengatasi inflasi tinggi di Papua Pegunungan. Perbaikan infrastruktur dan peningkatan frekuensi operasi pasar menjadi kunci utama dalam pengendalian inflasi di daerah tersebut. Perbaikan jalan Jayapura-Wamena misalnya, akan sangat membantu mengurangi biaya logistik dan menstabilkan harga barang di pasar.