TPID Papua Pegunungan Gencarkan Kendali Harga Barang untuk Tekan Inflasi
TPID Papua Pegunungan berupaya keras mengendalikan harga barang di Wamena untuk mencegah inflasi tinggi yang diperkirakan terjadi pada Mei 2025.

Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Papua Pegunungan mengambil langkah proaktif dalam mengendalikan harga barang di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya. Upaya ini dilakukan sebagai langkah antisipasi untuk mencegah lonjakan inflasi yang diperkirakan akan terjadi pada Mei 2025. Inflasi di Papua Pegunungan menjadi perhatian utama karena berpotensi mempengaruhi stabilitas ekonomi daerah.
Sekretaris TPID Papua Pegunungan, Wasuok D Siep, menekankan pentingnya dukungan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayawijaya dalam upaya pengendalian harga ini. Menurutnya, penanganan masalah harga barang, baik bahan pokok maupun material bangunan, memerlukan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar berbagai pihak. Tanpa dukungan yang solid, TPID akan kesulitan mencapai target pengendalian inflasi yang diharapkan.
Wasuok D Siep menjelaskan bahwa inflasi April 2025 (year-on-year) mencapai 5,96 persen. Walaupun angka ini menunjukkan penurunan dibandingkan inflasi Maret 2025 yang mencapai 8,05 persen, namun menurutnya, angka tersebut masih tergolong tinggi jika dibandingkan dengan angka inflasi secara nasional.
Faktor Pemicu Kenaikan Harga di Wamena
Kenaikan harga barang di Wamena disebabkan oleh beberapa faktor utama. Pertama, biaya kargo pesawat yang tinggi menjadi kendala utama dalam mendistribusikan bahan pokok ke wilayah tersebut. Kedua, curah hujan tinggi menyebabkan gagal panen sayur mayur, yang berakibat pada berkurangnya pasokan dan naiknya harga di pasaran.
Wasuok D Siep menjelaskan, dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) baru saja diserahkan. Ia meminta organisasi perangkat daerah (OPD) teknis untuk segera bergerak cepat membantu petani dan memperlancar distribusi barang dari luar Papua. Langkah ini diharapkan dapat menekan harga bahan pokok dan meringankan beban masyarakat.
Kondisi cuaca ekstrem, dengan intensitas hujan ringan hingga lebat, juga memperparah situasi. Dinas pertanian provinsi diharapkan berkoordinasi dengan dinas pertanian kabupaten untuk mencari solusi agar pasokan sayur mayur tetap stabil meskipun musim hujan.
Peran Pemerintah Pusat dalam Menstabilkan Harga
TPID Papua Pegunungan juga menyoroti pentingnya peran pemerintah pusat dalam mengatasi masalah transportasi udara. Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan diharapkan dapat membantu menekan harga kargo barang ke Wamena. Intervensi pemerintah pusat sangat dibutuhkan untuk mengurangi biaya logistik yang selama ini menjadi beban utama.
Selain itu, pembangunan jalan Trans Papua Jayapura-Wamena juga menjadi prioritas. TPID akan membangun komunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum untuk mempercepat pengerjaan proyek ini. Infrastruktur yang memadai akan mempermudah distribusi barang dan mengurangi ketergantungan pada transportasi udara.
“Kami pikir kalau ada dukungan atau intervensi dari pemerintah pusat maka kenaikan harga barang di Wamena dapat ditekan dan angka inflasi bisa turun sejajar dengan daerah lainnya di tanah air,” ujar Wasuok D Siep.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, TPID Papua Pegunungan berharap dapat menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga barang di Wamena. Sinergi antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, dan seluruh elemen masyarakat sangat penting untuk mencapai tujuan ini.