Gerai Maritim: Upaya Tekan Kemahalan Harga di Wamena, Papua Pegunungan
Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan dan Perhubungan dukung Gerai Maritim untuk tekan harga barang di Wamena, Papua Pegunungan, kendati harga dasar di Timika tetap tinggi.

Wamena, ibu kota Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua Pegunungan, tengah merasakan dampak positif dari program Gerai Maritim. Inisiatif ini, didukung oleh Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perhubungan, bertujuan untuk menekan tingginya harga barang di wilayah tersebut. Program ini dimulai sejak tahun 2017, dengan melibatkan pelaku usaha dalam mendistribusikan bahan pokok dari luar Wamena.
Linda CH Wellikin, Plt. Kepala Dinas Tenaga Kerja Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya, menjelaskan dukungan nyata dari kedua kementerian tersebut. Kerja sama ini terbukti efektif dalam membantu menekan inflasi di Wamena, meskipun tantangan masih ada. Jumlah pelaku usaha yang terlibat pun terus bertambah, dari dua pada tahun 2017 menjadi empat pada periode 2019 hingga 2024.
Distribusi bahan pokok dilakukan melalui jalur Timika, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, ke Wamena, dengan maskapai Trigana Air sebagai mitra. Meskipun program ini memberikan subsidi ongkos angkut, tantangan utama tetap muncul dari harga dasar barang di Timika yang sudah tinggi. Hal ini menyebabkan harga barang di Wamena tetap mahal meskipun telah mendapatkan subsidi ongkos angkut.
Dukungan Kementerian dan Tantangan Harga Dasar
Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perdagangan memberikan subsidi ongkos angkut sebesar 50 persen melalui program Gerai Maritim untuk rute Timika-Wamena. Jalur distribusi ini telah ditentukan dan tidak dapat diubah. Empat pelaku usaha yang ditunjuk bertanggung jawab untuk membeli bahan pokok secara mandiri di Timika, kemudian mengangkutnya ke Wamena dengan memanfaatkan subsidi tersebut.
Sebagai bentuk keseimbangan, pemerintah juga memberikan subsidi ongkos angkut 100 persen untuk pengiriman hasil bumi dan produk lain dari Wamena ke Timika melalui Trigana Air. Syaratnya, produk tersebut harus dikemas dengan baik. Hal ini diharapkan dapat mendorong perekonomian lokal dan mengurangi ketergantungan Wamena pada pasokan dari luar.
Meskipun terdapat kendala berupa harga dasar barang di Timika yang tinggi, program ini tetap dianggap positif. Subsidi ongkos angkut yang diberikan pemerintah setidaknya membantu meringankan beban biaya distribusi, sehingga diharapkan dapat sedikit menekan harga barang di Wamena.
Program Gerai Maritim dan Tol Laut
Program Gerai Maritim merupakan bagian dari program Kementerian Perdagangan yang memanfaatkan tol laut untuk meningkatkan distribusi barang, terutama ke daerah-daerah terpencil. Program ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pelayanan publik untuk angkutan barang.
Kementerian Perhubungan berperan penting dalam program ini dengan menyediakan layanan angkutan barang dengan tarif kompensasi. Hal ini menunjukkan sinergi antar kementerian dalam mengatasi permasalahan logistik dan distribusi barang di wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.
Keberhasilan program Gerai Maritim dalam menekan kemahalan harga di Wamena masih perlu dievaluasi secara berkala. Pemerintah perlu terus mencari solusi untuk mengatasi masalah harga dasar barang di Timika agar manfaat program ini dapat dirasakan secara maksimal oleh masyarakat Wamena.
Ke depan, perlu adanya kajian lebih lanjut untuk mencari solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan dalam menekan harga barang di Wamena. Peningkatan infrastruktur, pengembangan usaha lokal, dan diversifikasi sumber pasokan barang dapat menjadi alternatif solusi yang perlu dipertimbangkan.