Bupati Jayawijaya Turun Tangan Atasi Inflasi Tinggi Akibat Kelangkaan Sayur
Inflasi tinggi di Jayawijaya, Papua Pegunungan, mencapai 8,05 persen dipicu kelangkaan sayur akibat musim hujan; Bupati Atenius Murib perintahkan dinas pertanian jaga pasokan.

Inflasi di Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, mencapai angka yang mengkhawatirkan. Pada Maret 2025, angka inflasi year to year (y-to-y) tercatat sebesar 8,05 persen, menjadi yang tertinggi di Indonesia. Penyebab utamanya? Kelangkaan sayur-mayur, terutama bayam, akibat musim hujan yang melanda wilayah tersebut. Bupati Jayawijaya, Atenius Murib, langsung turun tangan untuk mengatasi permasalahan ini dan meminta Dinas Pertanian untuk mengambil langkah-langkah strategis.
"Kami sudah perintahkan dinas pertanian untuk mengawasi betul pasokan sayur-mayur, cabai, tomat di pasaran saat musim hujan, sehingga tidak terjadi lonjakan harga," tegas Bupati Atenius Murib di Wamena, Senin (28/4).
Bupati Murib menjelaskan bahwa tingginya harga sayur-mayur, khususnya bayam, menjadi salah satu faktor utama penyebab inflasi yang tinggi. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa kelangkaan bayam di pasaran akibat lahan pertanian tergenang air telah memicu kenaikan harga yang signifikan.
Langkah Strategis Pemerintah Daerah Jayawijaya
Menyikapi situasi ini, Pemerintah Kabupaten Jayawijaya telah mengambil beberapa langkah strategis. Bupati Murib telah meminta Dinas Pertanian dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk segera mencari solusi agar pasokan sayur-mayur tetap terjaga dan harga di pasaran tetap stabil. "Alam tidak dapat diprediksi, maka pemerintah harus mempunyai kuasa penuh untuk menstabilkan harga bahan pokok termasuk sayur, cabai, tomat sehingga tidak membebani masyarakat," ujar Bupati Murib.
Salah satu langkah awal yang akan dilakukan adalah pendataan lahan pertanian yang tergenang air. Setelah data tersebut terkumpul, akan dilakukan analisis untuk menentukan solusi yang tepat agar lahan pertanian tetap produktif meskipun dalam kondisi musim hujan. Pemerintah daerah juga akan berupaya untuk mencari alternatif pasokan sayur mayur dari daerah lain jika diperlukan.
Selain itu, koordinasi dengan para petani juga akan ditingkatkan untuk memastikan pasokan sayur-mayur tetap tercukupi. Pemerintah daerah berkomitmen untuk memberikan dukungan penuh kepada para petani agar mereka dapat tetap berproduksi meskipun dalam kondisi yang sulit.
Pertemuan dan diskusi intensif telah dilakukan untuk membahas masalah ini. Harapannya, langkah-langkah yang diambil dapat segera menunjukkan hasil dan harga bahan pokok di Jayawijaya dapat dikendalikan dengan baik, sehingga inflasi dapat diturunkan secara signifikan.
Dampak Inflasi dan Upaya Penanganan
Inflasi yang tinggi di Jayawijaya tentu berdampak langsung pada perekonomian masyarakat. Kenaikan harga bahan pokok, khususnya sayur-mayur, dapat mengurangi daya beli masyarakat dan memperburuk kondisi ekonomi mereka. Oleh karena itu, upaya pemerintah daerah untuk mengatasi masalah ini sangatlah penting dan mendesak.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya menyadari pentingnya menjaga stabilitas harga bahan pokok. Oleh karena itu, berbagai upaya akan terus dilakukan untuk memastikan pasokan sayur-mayur tetap terjaga dan harga di pasaran tetap stabil. Kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk petani, pedagang, dan instansi terkait, akan terus ditingkatkan untuk mencapai tujuan tersebut.
Dengan langkah-langkah yang terencana dan komprehensif, diharapkan inflasi di Jayawijaya dapat segera dikendalikan dan kesejahteraan masyarakat dapat terjaga.
Langkah-langkah yang diambil pemerintah daerah Jayawijaya antara lain:
- Pendataan lahan pertanian yang tergenang air
- Pencarian solusi untuk menjaga produktivitas lahan pertanian
- Koordinasi dengan para petani untuk memastikan pasokan sayur-mayur
- Pencarian alternatif pasokan sayur mayur dari daerah lain jika diperlukan
Melalui upaya-upaya tersebut, diharapkan pasokan sayur mayur di pasaran tetap terjaga dan harga dapat dikendalikan sehingga inflasi dapat segera diturunkan.