Pemkab Kediri Alokasikan Rp605 Juta Perbaiki Jalan Menuju Gunung Kelud
Pemerintah Kabupaten Kediri menganggarkan Rp605 juta dari APBD 2025 untuk memperbaiki jalan menuju Gunung Kelud guna meningkatkan aksesibilitas wisata dan pemantauan vulkanologi.

Kediri, 10 Mei 2024 - Pemerintah Kabupaten Kediri, Jawa Timur, telah mengalokasikan dana sebesar Rp605 juta dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2025 untuk perbaikan jalan menuju kawasan wisata Gunung Kelud. Perbaikan ini bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas bagi wisatawan dan petugas dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) yang rutin melakukan pemantauan aktivitas gunung berapi tersebut.
Keputusan ini diambil berdasarkan arahan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, yang melihat pentingnya peningkatan infrastruktur penunjang sektor pariwisata di Gunung Kelud. Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri, Irwan Chandra Wahyu Purnama, menjelaskan bahwa proyek ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pengembangan pariwisata di kawasan tersebut. "Ini menjadi atensi beliau Mas Bupati, dan pembangunan jalan ini kami gunakan APBD 2025," ungkap Irwan.
Perbaikan jalan menuju Gunung Kelud bukan hanya sekadar peningkatan aksesibilitas, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mendukung keselamatan dan keamanan. Jalan yang diperbaiki akan mempermudah akses bagi petugas PVMBG dalam melakukan pemantauan rutin terhadap aktivitas Gunung Kelud, sehingga respon terhadap potensi bencana dapat dilakukan secara cepat dan efektif. Dengan akses yang lebih baik, pemantauan gunung berapi dapat dilakukan secara lebih optimal.
Perbaikan Jalan Menuju Puncak Gunung Kelud
Irwan menjelaskan bahwa pada tahun 2019, telah dilakukan pembangunan jalan akses menuju kawah Gunung Kelud dengan struktur rigid pavement (cor beton). Namun, sebelum mencapai terowongan, pekerjaan jalan saat itu hanya berupa pengerasan CBT (cement treated base). Akibatnya, karena tergerus air hujan, jalan tersebut mengalami kerusakan. "Jadi yang dulunya jalan masih tanah (pengerasan CBT) kini kami bangun dengan cor," jelasnya.
Pemilihan material cor beton untuk perbaikan jalan ini didasarkan pada pertimbangan ketahanan terhadap berbagai kondisi, termasuk potensi erupsi dan genangan air hujan. Irwan menambahkan bahwa cor beton dinilai lebih tahan lama dibandingkan aspal, terutama dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem dan potensi bencana alam. Jalan yang akan dibangun memiliki panjang 241 meter dan lebar 4 meter.
Proyek perbaikan jalan ini dimulai pada 28 Februari 2025 dan ditargetkan selesai pada akhir Mei 2025. Meskipun secara umum kondisi jalur menuju puncak Gunung Kelud saat ini dalam kondisi baik (sekitar 92 persen), masih terdapat beberapa bagian jalan aspal yang berlubang. Perbaikan ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah tersebut dan meningkatkan kenyamanan pengguna jalan.
Irwan berharap, perbaikan jalan ini akan berdampak positif terhadap peningkatan kunjungan wisatawan ke Gunung Kelud. Keindahan kawah Gunung Kelud telah menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara. Salah satu daya tarik utama adalah akses menuju puncak yang dapat ditempuh dengan kendaraan bermotor, serta keindahan kawah yang menakjubkan.
Kesan Wisatawan Asing
Sejumlah wisatawan telah mengungkapkan rasa puas mereka atas keindahan Gunung Kelud. Gwyn Roberts, seorang wisatawan asal Australia, misalnya, mengaku terkesan dengan keindahan kawah Gunung Kelud. "Itu pemandangannya luar biasa, tidak banyak yang seperti itu di Indonesia. Ini kali pertama aku melihat kawah seperti itu, dibandingkan dengan kawah gunung lain ini sangat bagus," ujar Gwyn.
Perbaikan infrastruktur, khususnya jalan menuju lokasi wisata, merupakan salah satu faktor penting dalam meningkatkan daya tarik destinasi wisata. Dengan akses yang lebih baik dan nyaman, diharapkan kunjungan wisatawan ke Gunung Kelud akan semakin meningkat, memberikan dampak positif bagi perekonomian masyarakat sekitar.
Secara keseluruhan, proyek perbaikan jalan menuju Gunung Kelud ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Kediri dalam mengembangkan sektor pariwisata sekaligus menjaga keselamatan dan keamanan pengunjung dan petugas pemantauan gunung berapi. Perbaikan ini diharapkan mampu meningkatkan daya tarik wisata dan memberikan dampak positif bagi perekonomian daerah.