Pemkab Konut Siapkan Rakit Gratis Antisipasi Banjir Jalan Trans Sulawesi
Pemerintah Kabupaten Konawe Utara menyediakan rakit penyeberangan gratis untuk kendaraan dan warga terdampak banjir di Jalan Trans Sulawesi, akibat meluapnya Sungai Lalindu.

Banjir yang melanda Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), sejak 17 Maret 2025, telah melumpuhkan Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Konawe Utara dan Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah. Banjir setinggi 1 meter ini disebabkan oleh meluapnya Sungai Lalindu akibat intensitas curah hujan yang tinggi. Untuk mengatasi masalah ini, Pemkab Konut bergerak cepat dengan menyediakan solusi penyeberangan bagi warga dan kendaraan yang terdampak.
Kepala BPBD Konawe Utara, Muh Aidin, menjelaskan bahwa Pemkab Konut telah menyiapkan satu rakit besar untuk penyeberangan kendaraan dan warga. Satu rakit lagi sedang dalam proses pembuatan untuk menambah kapasitas. Selain itu, dua perahu karet dari Kodim dan BPBD, serta layanan pincara motor gratis dari Pemda juga disediakan untuk membantu warga yang terdampak. "Rakit yang besar untuk penyeberangan baru satu yang disiapkan, dan ada lagi satu di buat untuk tambahannya. Kemudian ditambah lagi dengan perahu karet yang disiapkan dari Kodim dan BPBD sekitar dua perahu. Lalu, ada juga khusus pincara motor dari Pemda dan itu gratis," jelas Aidin.
Langkah ini diambil untuk memastikan mobilitas warga tetap terjaga meskipun Jalan Trans Sulawesi terendam banjir. Pemkab Konut juga telah menetapkan status siaga darurat selama satu minggu ke depan dan berkomitmen untuk terus memantau situasi banjir serta memberikan bantuan kepada masyarakat yang terdampak.
Penanganan Banjir dan Keamanan Warga
BPBD Konut, bersama TNI, Polri, Basarnas, Dinas Perhubungan, Satpol-PP, Dinas Kesehatan, dan instansi terkait lainnya, telah menyiagakan sekitar 300 personel untuk mengamankan dan membantu warga di enam kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Wiwirano, Landawe, Langgikima, Oheo, Asera, dan Andowia. Personel tersebut dikerahkan untuk mengawasi titik-titik rawan banjir dan memastikan keselamatan warga.
Demi keamanan, warga diimbau untuk turun dari kendaraan saat menggunakan rakit penyeberangan. Penjagaan ketat juga dilakukan untuk mencegah potensi bahaya dari buaya yang mungkin muncul akibat luapan Sungai Lalindu. Sebagai tambahan, 60 personel dikerahkan khusus untuk membantu penyeberangan di daerah terdampak banjir.
Selain bantuan dari pemerintah, warga setempat juga turut berinisiatif dengan menyediakan jasa pincara. Sekitar 10 pincara tersedia dengan tarif Rp150.000-Rp300.000 untuk mobil dan Rp50.000 untuk motor. Hal ini menunjukkan adanya upaya kolaboratif antara pemerintah dan masyarakat untuk mengatasi kesulitan akibat banjir.
Harapan Pemerintah Daerah
Pemerintah daerah berharap pemerintah pusat dapat segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah banjir tahunan di Jalan Trans Sulawesi. Muh Aidin mengungkapkan kejenuhan masyarakat atas kondisi ini dan mendesak adanya kebijakan dan tindakan konkret dari pemerintah pusat untuk mengatasi masalah banjir yang menjadi langganan setiap tahun di wilayah tersebut. "Harapan kami dari pemerintah daerah, yang mewakili masyarakat yang sudah jenuh menunggu dari tindak lanjut pusat agar secepat mungkin ada kebijakan dan tindakan terkait kondisi banjir di desa Sambandete, Kecamatan Oheo, karena ini menjadi kewenangan pusat," ungkap Aidin.
Jalan Trans Sulawesi yang menghubungkan Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah masih sulit dilalui akibat banjir bandang ini. Kondisi ini tentunya berdampak besar pada perekonomian dan mobilitas warga di kedua provinsi tersebut. Oleh karena itu, dibutuhkan solusi jangka panjang dan kolaborasi yang kuat antara pemerintah pusat dan daerah untuk mengatasi masalah ini secara permanen.
Situasi banjir di Konawe Utara ini menyoroti pentingnya upaya mitigasi bencana dan infrastruktur yang tangguh untuk menghadapi tantangan perubahan iklim. Semoga langkah-langkah yang telah diambil oleh Pemkab Konut dapat meringankan beban warga dan solusi jangka panjang dapat segera terwujud.