Pemkab Lingga dan MUI Dirikan Posko Banjir Rob di Daik
Pemerintah Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, berkolaborasi dengan MUI dan Tagana mendirikan posko bantuan di Daik Lingga untuk membantu korban banjir rob yang melanda dua kelurahan setempat pada Minggu, 19 Januari 2024.

Banjir rob menerjang Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, dan memaksa Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lingga untuk bergerak cepat. Kerja sama Pemkab Lingga dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) menghasilkan solusi nyata: sebuah posko bantuan bagi para korban yang terdampak bencana alam ini. Posko didirikan di lokasi strategis, tepatnya di Jalan Istana Robat, Daik Lingga, pada Minggu, 19 Januari 2024, pukul 09.00 WIB.
Pemilihan lokasi posko ini bukan tanpa alasan. "Posisi posko berada di lokasi terparah, tepatnya di depan Kantor Pos Daik," jelas Kepala Bidang Rehabilitasi, Perlindungan Jaminan, dan Bencana Sosial Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Lingga, Hazni Hamka. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan bantuan secara efektif dan efisien kepada warga yang membutuhkan.
Tugas utama posko ini adalah menjadi pusat koordinasi pengumpulan dan pendistribusian bantuan dari berbagai sumber. Selain itu, posko juga menyediakan layanan lain yang dibutuhkan para korban selama masa tanggap darurat. Sasaran utama penyaluran bantuan adalah dua kelurahan yang paling terdampak: Kelurahan Daik dan Daik Sepincan.
"Tujuan utamanya adalah memudahkan distribusi logistik untuk dua kelurahan, yaitu Kelurahan Daik dan Daik Sepincan," tambah Hazni Hamka. Operasional posko berlangsung hingga pukul 17.00 WIB pada hari pertama, dan akan kembali beroperasi jika dibutuhkan, tergantung kondisi banjir selanjutnya. Beruntung, saat laporan ini dibuat, kondisi air sudah mulai surut.
Sejak beroperasi, posko telah menerima berbagai bantuan, termasuk makanan instan seperti mie instan dan biskuit, serta donasi uang tunai. Semua bantuan ini langsung disalurkan kepada masyarakat yang terdampak. "Bantuan ini telah disalurkan kepada masyarakat yang terdampak," kata Hazni Hamka, menegaskan transparansi dan kecepatan penyaluran bantuan.
Hazni Hamka mengungkapkan total bantuan yang telah diberikan. "Kami sudah menerima mie instan, biskuit, dan uang tunai. Uang tunai digunakan untuk membeli mie instan dan biskuit, dan telah disalurkan ke 110 rumah." Ini menunjukkan kepedulian nyata dari berbagai pihak untuk meringankan beban korban banjir rob.
Keberhasilan pendirian posko ini tak lepas dari kerjasama berbagai pihak. Kolaborasi Pemkab Lingga, MUI, dan Tagana menjadi bukti sinergi yang efektif dalam penanggulangan bencana. Ke depan, diharapkan kolaborasi seperti ini dapat terus ditingkatkan untuk menghadapi bencana serupa di masa mendatang. Hazni Hamka menyampaikan rasa terima kasih kepada semua donatur yang telah berkontribusi.
Meskipun kondisi air sudah mulai surut, kewaspadaan tetap diperlukan. Pemkab Lingga dan instansi terkait perlu terus memantau situasi dan bersiap siaga untuk menghadapi potensi banjir rob selanjutnya. Kesigapan dan koordinasi yang baik menjadi kunci utama dalam menangani bencana dan memastikan keselamatan masyarakat.