Pemkab Natuna Sidak Stok Bahan Pokok Jelang Ramadhan: Harga Cabai Meroket!
Pemerintah Kabupaten Natuna melakukan inspeksi mendadak ke gudang Bulog dan pasar untuk memantau ketersediaan bahan pokok menjelang Ramadhan, menemukan harga cabai yang melambung tinggi sementara daya beli masyarakat menurun.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke Gudang Bulog Ranai, swalayan, dan pasar rakyat pada Senin, 3 Juli 2023. Sidak ini bertujuan untuk memantau ketersediaan dan harga bahan pokok menjelang bulan Ramadhan 1446 Hijriah. Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik, memimpin sidak tersebut bersama pihak kepolisian, Bulog, dan instansi terkait lainnya. Sidak dilakukan untuk memastikan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat Natuna selama bulan suci Ramadhan.
Berdasarkan hasil pemantauan, secara umum ketersediaan bahan pokok masih cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Natuna selama Ramadhan. Namun, sidak juga mengungkap penurunan daya beli masyarakat yang diduga disebabkan oleh penundaan pembayaran Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP). Hal ini disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Natuna berdasarkan laporan dari para pedagang yang ditemui selama sidak.
"Menurut keterangan pedagang, daya beli masyarakat menurun. Ternyata, TPP berpengaruh terhadap daya beli," ujar Wakil Bupati Natuna, Jarmin Sidik. Kondisi pasar yang tampak sepi juga menjadi indikasi dari penurunan daya beli tersebut. Selain memantau stok, sidak juga bertujuan untuk mengawasi harga-harga kebutuhan pokok di pasaran.
Harga Cabai Meroket, Stok Bahan Pokok Lainnya Aman
Meskipun stok bahan pokok secara umum masih aman, sidak menemukan kenaikan harga pada beberapa komoditas. Kenaikan harga yang paling signifikan terjadi pada cabai merah dan cabai rawit. Harga kedua jenis cabai tersebut mencapai ratusan ribu rupiah per kilogram, jauh di atas harga normal yang berkisar antara Rp70.000 hingga Rp80.000 per kilogram. Kenaikan harga ini tentu menjadi perhatian khusus bagi Pemkab Natuna.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disperindagkopum) Natuna, Marwan Sjah Putra, menjelaskan bahwa pemantauan dilakukan di tiga lokasi: Gudang Bulog, Swalayan Devon, dan Pasar Rakyat. Hasil pemantauan menunjukkan bahwa harga bahan pokok lainnya relatif stabil, meskipun mengalami kenaikan yang tidak signifikan.
"Kami memonitor ketersediaan bahan pokok di tiga lokasi, yakni Gudang Bulog, Swalayan Devon, dan Pasar Rakyat," ujar Marwan Sjah Putra. Pihaknya berkomitmen untuk terus memantau dan mengawasi harga serta ketersediaan bahan pokok di Natuna.
Kesulitan Mendapatkan Gula Pasir dan Minyakita
Pemilik Swalayan Devon, salah satu lokasi yang disidak, membenarkan bahwa stok bahan pokok di swalayannya masih aman. Namun, ia mengungkapkan kesulitan dalam mendapatkan pasokan gula pasir dan minyak goreng merek Minyakita. Hal ini menunjukkan potensi kendala distribusi pada beberapa komoditas tertentu.
"Sejak awal Februari, kami kesulitan mendapatkan gula pasir, minyak goreng merek Minyakita juga sedikit tidak aman, sedangkan yang lainnya aman," ungkap pemilik Swalayan Devon. Pernyataan ini menjadi catatan penting bagi Pemkab Natuna untuk memastikan kelancaran distribusi bahan pokok, terutama gula pasir dan minyak goreng Minyakita.
Pemkab Natuna menampung keluhan para pedagang dan berjanji akan mencari solusi atas permasalahan yang dihadapi. Mereka juga akan melaporkan hasil sidak dan keluhan masyarakat kepada Bupati Natuna. Langkah ini menunjukkan komitmen Pemkab Natuna dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pokok bagi masyarakat, khususnya selama bulan Ramadhan.