Pemkab Sukoharjo Fasilitasi 8000 Lowongan Kerja untuk Korban PHK Sritex
Pemerintah Kabupaten Sukoharjo menyediakan sekitar 8.000 lowongan pekerjaan untuk membantu mantan karyawan PT Sritex yang terkena PHK, bahkan tanpa tes masuk.

Sukoharjo, 27 Februari 2024 - Sebanyak 8.400 karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) menyusul penutupan perusahaan tersebut. Menyikapi hal ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sukoharjo bergerak cepat dengan memfasilitasi ribuan lowongan pekerjaan bagi para korban PHK. Langkah ini diambil untuk meringankan beban para mantan karyawan dan membantu mereka mendapatkan pekerjaan baru.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Kabupaten Sukoharjo, Sumarno, menjelaskan bahwa Pemkab berupaya mencari solusi terbaik bagi para mantan karyawan Sritex. "Istilahnya kami mencarikan solusi, lowongan pekerjaan, kami fasilitasi," ujar Sumarno dalam keterangannya di Sukoharjo, Kamis.
Upaya ini tidak hanya sebatas janji. Pemkab Sukoharjo telah berhasil mengumpulkan sekitar 8.000 lowongan pekerjaan dari berbagai perusahaan di wilayah tersebut. Yang lebih mengejutkan, para mantan karyawan Sritex bahkan dibebaskan dari proses tes masuk untuk melamar pekerjaan di perusahaan-perusahaan tersebut.
Kesempatan Kerja Tanpa Tes untuk Mantan Karyawan Sritex
Sumarno menegaskan komitmen Pemkab Sukoharjo untuk membantu para mantan karyawan Sritex. "Sudah kami komunikasikan, justru dari pegawai Sritex kalau masuk ke perusahaan-perusahaan itu masuk tanpa tes," katanya. Kebijakan ini diharapkan dapat mempermudah dan mempercepat proses rekrutmen, sehingga para mantan karyawan dapat segera kembali bekerja dan mendapatkan penghasilan.
Meskipun tersedia 8.000 lowongan, jumlah tersebut belum tentu mencukupi seluruh mantan karyawan Sritex yang berjumlah 8.400 orang. Hal ini dikarenakan tidak semua karyawan berasal dari Sukoharjo. Selain itu, beberapa faktor lain juga perlu dipertimbangkan.
Sumarno menambahkan, "Kalau masyarakat Sukoharjo saya kira cukup, tapi 8.400 itu kan nggak semua orang Sukoharjo." Beliau juga menyebutkan adanya karyawan senior yang memilih untuk tidak bekerja lagi. "Mungkin yang bersangkutan ada yang umurnya 55 tahun, bisa jadi ingin resign langsung, ingin ada yang istirahat dulu. Yang penting kami sudah carikan solusi," jelasnya.
Dukungan Pemkab Sukoharjo untuk Mantan Karyawan Sritex
Langkah Pemkab Sukoharjo ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak. Fasilitas lowongan pekerjaan tanpa tes masuk menunjukkan komitmen pemerintah daerah dalam membantu warganya yang terdampak PHK. Pemkab berharap langkah ini dapat mengurangi dampak sosial ekonomi akibat penutupan PT Sritex.
Selain menyediakan lowongan pekerjaan, Pemkab Sukoharjo juga kemungkinan akan memberikan pelatihan atau program peningkatan keterampilan bagi para mantan karyawan yang membutuhkan. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja dan memperluas peluang mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.
Ke depan, Pemkab Sukoharjo akan terus memantau perkembangan dan memberikan dukungan penuh kepada para mantan karyawan Sritex. Mereka berkomitmen untuk memastikan para mantan karyawan dapat kembali bangkit dan menjalani kehidupan yang lebih baik.
Pemkab Sukoharjo juga akan terus berkoordinasi dengan perusahaan-perusahaan di wilayahnya untuk memastikan ketersediaan lowongan pekerjaan yang cukup dan sesuai dengan keahlian para mantan karyawan Sritex. Harapannya, semua mantan karyawan dapat segera mendapatkan pekerjaan yang layak dan sesuai dengan kemampuan mereka.
Kesimpulan
Penutupan PT Sritex memang menimbulkan tantangan, namun respon cepat dan konkret dari Pemkab Sukoharjo dalam menyediakan lowongan kerja dan memfasilitasi para mantan karyawan menunjukkan komitmen nyata dalam mengatasi dampak PHK. Langkah ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam menghadapi situasi serupa.