Pemkot Bengkulu Tegur Pedagang BBM Eceran: Bahu Jalan Bukan Tempat Berjualan!
Pemerintah Kota Bengkulu menegur pedagang BBM eceran yang berjualan di bahu jalan dan trotoar, mengancam akan tindak tegas jika peringatan diabaikan.

Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu mengambil tindakan tegas terhadap pedagang bahan bakar minyak (BBM) eceran yang memanfaatkan bahu jalan dan trotoar sebagai lokasi berjualan. Hal ini menimbulkan keresahan dan membahayakan keselamatan pengguna jalan. Pemkot memberikan waktu 15 hari bagi para pedagang untuk merelokasi usaha mereka.
Kepala Seksi Keselamatan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bengkulu, Rosian, menyatakan bahwa imbauan lisan dan surat teguran telah disampaikan kepada para pedagang. "Kita menyampaikan imbauan secara lisan berikut surat teguran pertama. Para pedagang diberi waktu paling lambat 15 hari untuk memindahkan pertamini atau menggeser mundur ke belakang," ujarnya di Bengkulu, Jumat (21/2).
Langkah tegas ini diambil karena bahu jalan dan trotoar merupakan fasilitas publik yang diperuntukkan bagi pejalan kaki. Penggunaan lahan tersebut untuk berjualan dinilai mengganggu kenyamanan dan keselamatan pejalan kaki, serta berpotensi menyebabkan kecelakaan lalu lintas.
Penindakan Tegas Jika Peringatan Diabaikan
Dishub Kota Bengkulu akan memberikan teguran kedua jika para pedagang tetap membandel setelah batas waktu 15 hari. Jika teguran kedua pun diabaikan, kasus ini akan dilimpahkan kepada Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) untuk dilakukan penertiban. "Dalam rangka penertiban dan keselamatan untuk pejalan kaki. Pedagang itu memasang pertamini sampai ke tepi aspal. Jadi orang yang ingin membeli BBM harus berhenti di aspal jalan, sedangkan itu kan arus lalu lintas. Selain terganggunya arus lalu lintas, juga mengancam keselamatan," jelas Rosian.
Penertiban ini bertujuan untuk menciptakan ketertiban dan keselamatan di jalan raya, khususnya bagi pejalan kaki dan pengguna jalan lainnya. Pemkot Bengkulu berkomitmen untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas di ruang publik.
Langkah ini juga sejalan dengan upaya Pemkot Bengkulu dalam meningkatkan keselamatan lalu lintas. Buktinya, Pemkot telah menganggarkan dana sebesar Rp482 juta dari APBD untuk pembangunan marka jalan, termasuk Zona Selamat Sekolah (Zoss) dan Speed Bump.
Pembangunan Marka Jalan untuk Keselamatan
Kepala Dishub Kota Bengkulu, Hendri Kurniawan, menjelaskan bahwa anggaran tersebut dialokasikan untuk meningkatkan keselamatan berkendara. "Secara global, tiga item itu yang kita rancang pada 2025," katanya. Pembangunan marka jalan ini didasarkan pada Analisis Dampak Lalu Lintas (Andalalin), sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub).
Pemasangan marka jalan akan difokuskan di beberapa titik, terutama di depan sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP) di Kota Bengkulu. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan siswa dan warga sekitar sekolah. Pemasangan marka jalan ini diharapkan dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas dan menciptakan lingkungan yang lebih aman.
Dengan adanya penambahan marka jalan dan penertiban pedagang BBM eceran, diharapkan dapat meningkatkan keselamatan dan ketertiban lalu lintas di Kota Bengkulu. Pemkot Bengkulu berkomitmen untuk terus berupaya meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi seluruh warga.
Selain itu, upaya ini juga sejalan dengan komitmen Pemkot Bengkulu dalam menciptakan kota yang tertib dan aman bagi seluruh warganya. Dengan adanya penertiban ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Kota Bengkulu dalam beraktivitas.