Pemkot Jakut Periksa Takjil, Pastikan Aman untuk Berbuka Puasa
Pemerintah Kota Jakarta Utara memeriksa puluhan sampel takjil untuk memastikan keamanan dan kebersihannya bagi masyarakat yang akan berbuka puasa.

Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Utara (Pemkot Jakut) melalui Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara gencar melakukan pemeriksaan sampel makanan dan minuman takjil menjelang bulan Ramadhan. Pemeriksaan ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kesehatan produk-produk tersebut bagi masyarakat yang akan mengonsumsinya saat berbuka puasa. Kegiatan ini dilakukan di berbagai wilayah Jakarta Utara, melibatkan petugas dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Kementerian Kesehatan RI, dan Puskesmas setempat. Pemeriksaan rutin ini merupakan agenda tahunan yang dilakukan setiap bulan Ramadhan.
Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara, Ika Dewi Subandiyah, menjelaskan bahwa tujuan utama pemeriksaan ini adalah untuk menjamin keamanan pangan bagi masyarakat. "Kami ingin memastikan makanan dan minuman untuk berbuka puasa aman dikonsumsi dan bebas dari bahan zat kimia atau bahan berbahaya," ujar Ika Dewi Subandiyah di Jakarta, Rabu (12/3).
Pemeriksaan takjil dilakukan secara menyeluruh, meliputi pengecekan kualitas bahan baku dan kandungan zat berbahaya seperti formalin, boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow. Pada Selasa (11/3), sebanyak 50 sampel makanan dan minuman takjil diperiksa di Jalan Papanggo I, Kelurahan Papanggo, Tanjung Priok, Jakarta Utara. Hasilnya, satu sampel makanan ditemukan diduga mengandung formalin dan saat ini sedang diuji lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Kesda) DKI Jakarta.
Hasil Pemeriksaan dan Tindak Lanjut
Dari hasil pemeriksaan 50 sampel takjil di Jalan Papanggo I, ditemukan satu sampel makanan yang diduga mengandung formalin. Namun, pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara masih melakukan pemeriksaan lebih lanjut di Laboratorium Kesehatan Daerah (Kesda) DKI Jakarta untuk memastikan kandungan tersebut. Terkait temuan ini, Ika Dewi Subandiyah menegaskan bahwa pedagang takjil yang menjual makanan atau minuman yang mengandung bahan berbahaya akan diberikan edukasi dan pembinaan.
Pihak Suku Dinas Kesehatan Jakarta Utara berkomitmen untuk meningkatkan intensitas pemeriksaan makanan dan minuman takjil di Jakarta Utara. Hal ini dilakukan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam memilih makanan dan minuman berbuka puasa. Selain itu, kegiatan ini juga bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih makanan dan minuman yang sehat dan aman untuk dikonsumsi.
"Kami akan terus meningkatkan intensitas pemeriksaan makanan dan minuman takjil di Jakarta Utara," tegas Ika Dewi Subandiyah.
Dukungan Lurah dan Kesadaran Pedagang
Lurah Papanggo, Harry Firmansyah, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan pemeriksaan takjil ini. Ia menilai kegiatan tersebut sangat penting, tidak hanya untuk memberikan rasa aman kepada konsumen, tetapi juga untuk memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih cerdas dalam memilih makanan dan minuman yang layak konsumsi. "Kami berharap masyarakat maupun pedagang dapat lebih paham dan peduli terhadap memilih produk," kata Harry Firmansyah.
Sementara itu, Imron (62), seorang pedagang es cendol di wilayah tersebut, menyambut positif adanya sosialisasi dan edukasi terkait zat dan bahan berbahaya dalam makanan dan minuman. Ia mengaku selalu menjaga kebersihan dan keamanan produknya. "Alhamdulillah, es cendol saya aman karena saya sendiri yang membuatnya, tanpa bahan pengawet maupun pewarna berbahaya," ujarnya.
Kegiatan pemeriksaan takjil ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Jakarta Utara dalam menyambut bulan Ramadhan. Dengan adanya pemeriksaan dan edukasi yang intensif, diharapkan masyarakat dapat lebih bijak dalam memilih makanan dan minuman yang sehat dan aman untuk dikonsumsi selama bulan puasa.