Pemkot Mataram Tiadakan Open House Idul Fitri 2025: Silaturahmi Lebih Fleksibel
Pemerintah Kota Mataram meniadakan kegiatan open house Idul Fitri 1446 H/2025 untuk mendorong silaturahmi yang lebih bebas dan personal bagi ASN dan masyarakat.

Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram mengambil keputusan untuk tidak menyelenggarakan kegiatan "open house" Idul Fitri 1446 Hijriah atau tahun 2025 mendatang. Keputusan ini diumumkan pada Rabu, 26 Maret 2024, oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Mataram, I Nyoman Swandiasa. Langkah ini bertujuan menciptakan suasana silaturahmi yang lebih akrab dan tidak terikat pada agenda formal, memberikan ruang lebih bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga.
Peniadaan open house ini bukan berarti Wali Kota dan Wakil Wali Kota Mataram menutup diri dari masyarakat. Justru sebaliknya, hal ini dimaksudkan untuk memberikan fleksibilitas waktu bagi ASN dan masyarakat umum untuk berkunjung dan bersilaturahmi. Kepala daerah akan tetap menerima tamu tanpa terikat pada jadwal resmi open house yang biasanya padat dan terjadwal.
"Jika ada warga yang mau datang bersilaturahim silakan karena waktunya tidak harus pada jadwal resmi open house," jelas Nyoman Swandiasa. Dengan demikian, ASN dapat lebih leluasa mengatur waktu untuk mudik dan berkumpul bersama keluarga tanpa terbebani agenda open house yang telah ditentukan sebelumnya. Hal ini juga sejalan dengan harapan Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, yang menyatakan bahwa masyarakat tetap dipersilakan bersilaturahmi kapan pun tanpa perlu diagendakan secara khusus.
Silaturahmi Lebih Bebas, ASN Lebih Fleksibel
Menurut keterangan Diskominfo Kota Mataram, peniadaan open house bertujuan untuk memberikan kebebasan bagi para pejabat dan ASN untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga. Dengan tidak adanya jadwal open house yang kaku, ASN dapat lebih fokus pada momen kebersamaan keluarga. Hal ini diharapkan dapat memperkuat ikatan keluarga dan menciptakan suasana Idul Fitri yang lebih bermakna.
"Pada prinsipnya, peniadaan kegiatan open house dimaksudkan untuk memberikan kebebasan bagi pejabat dan ASN merayakan Idul Fitri bersama keluarga terdekat," ungkap Nyoman Swandiasa. Ia menambahkan bahwa silaturahmi dengan kepala daerah tetap dapat dilakukan setelah kegiatan keluarga, atau bahkan pada agenda halal bihalal yang telah direncanakan di awal masuk kantor setelah Idul Fitri.
Dengan adanya kebijakan ini, diharapkan tercipta suasana Idul Fitri yang lebih hangat dan personal, di mana silaturahmi lebih diutamakan daripada kegiatan formal yang terjadwal. ASN dapat lebih fokus pada momen berkumpul bersama keluarga, tanpa terbebani oleh agenda open house yang biasanya menyita waktu dan energi.
Wali Kota Mataram, H Mohan Roliskana, juga menyampaikan hal senada. Beliau menegaskan bahwa masyarakat tetap dipersilakan untuk bersilaturahmi kapan saja, tanpa perlu terikat pada jadwal khusus. "Jadi tidak perlu secara khusus diadakan, jika masyarakat mau datang pasti kami terima," kata Wali Kota Mataram.
Dampak Positif Peniadaan Open House
Peniadaan open house Idul Fitri di Mataram diharapkan membawa dampak positif bagi ASN dan masyarakat. ASN akan memiliki lebih banyak waktu untuk berkumpul bersama keluarga, meningkatkan kualitas waktu bersama orang-orang terkasih. Hal ini sejalan dengan nilai-nilai kebersamaan dan kekeluargaan yang dijunjung tinggi dalam perayaan Idul Fitri.
Di sisi lain, masyarakat juga akan lebih leluasa untuk mengatur waktu berkunjung dan bersilaturahmi dengan kepala daerah. Tidak adanya jadwal open house yang kaku akan memberikan fleksibilitas dan kemudahan bagi masyarakat untuk menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan pemimpin daerah.
Secara keseluruhan, kebijakan ini diharapkan dapat menciptakan suasana Idul Fitri yang lebih kondusif, lebih personal, dan lebih bermakna bagi seluruh masyarakat Kota Mataram. Silaturahmi yang lebih bebas dan personal diharapkan dapat memperkuat tali persaudaraan dan kebersamaan di tengah masyarakat.
Dengan demikian, Pemkot Mataram berharap peniadaan open house ini dapat dimaknai sebagai upaya untuk menciptakan suasana Idul Fitri yang lebih bermakna dan berkesan bagi seluruh warga Mataram.