Pemkot Surakarta Pastikan Stok Sembako Aman Jelang Ramadhan
Pemerintah Kota Surakarta menggelar rapat TPID untuk memastikan ketersediaan stok sembako jelang Ramadhan dan Lebaran, memastikan stok beras dan elpiji aman.

Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta menggelar rapat Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) pada Kamis (20/2) untuk memastikan ketersediaan stok sembako menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri. Rapat yang juga dihadiri oleh Bank Indonesia (BI) Solo ini membahas sejumlah komoditas penting, terutama beras dan elpiji, guna mengantisipasi potensi lonjakan harga dan kelangkaan. Rapat tersebut menjawab pertanyaan: Apa yang dibahas? Ketersediaan sembako jelang Ramadhan. Siapa yang terlibat? Pemkot Surakarta dan BI Solo. Di mana? Solo, Jawa Tengah. Kapan? Kamis, 20 Februari. Mengapa? Untuk mengantisipasi kenaikan harga dan kelangkaan. Bagaimana? Melalui rapat TPID dan koordinasi dengan Satgas Pangan.
Sekretaris Daerah Kota Surakarta, Budi Murtono, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil rapat, stok beras dan elpiji hingga saat ini masih aman. Pemkot akan melakukan antisipasi dengan meminta tambahan stok menjelang puncak bulan puasa dan Lebaran. Hal ini dilakukan untuk memastikan masyarakat dapat menjalankan ibadah Ramadhan dan merayakan Lebaran dengan tenang tanpa khawatir akan kelangkaan atau kenaikan harga yang signifikan. "Dari Dinas Perdagangan untuk elpiji juga masih aman dan nanti kami minta tambahan stok saat puasa dan Lebaran. Antisipasi itu yang kami siapkan," ujar Budi Murtono.
Dengan ketersediaan stok yang terjamin, Pemkot Surakarta berharap masyarakat tidak perlu panik membeli dan menimbun sembako. Pemkot berkomitmen untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok selama Ramadhan dan Lebaran. "Tidak ada kekhawatiran kenaikan harga atau kelangkaan stok barang, dan lain-lain," tegas Budi Murtono.
Stok Bahan Baku Aman, Imbauan untuk Masyarakat
Kepala Perwakilan BI Solo, Dwiyanto Cahyo Sumirat, turut memberikan keterangan terkait hasil rapat TPID. Ia menyatakan bahwa stok sejumlah bahan baku masih aman dan masyarakat diimbau untuk tidak panik. "Insya Allah semua komoditas yang selama ini sering berkontribusi pada kenaikan harga di Ramadhan kami pantau stoknya masih aman," katanya. Dwiyanto menekankan pentingnya menghindari kepanikan agar tidak terjadi pembelian dan penimbunan yang berlebihan, yang justru dapat memicu kenaikan harga di pasaran.
Lebih lanjut, Dwiyanto menjelaskan bahwa kepanikan dapat menyebabkan harga sembako di pasaran menjadi tidak terkendali. "Kalau panik khawatirnya apa yang ada di pasar dibeli semua dan ditaruh di rumah. Kan susah, yang awalnya dari harga terkendali nanti malah jadi tidak terkendali karena orang berburu di pasar," jelasnya. BI Solo akan terus memantau dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan stabilitas harga dan ketersediaan sembako.
Koordinasi dengan Satgas Pangan juga akan terus dilakukan untuk menelusuri penyebab kenaikan harga jika terjadi. "Jika ada kenaikan harga dipastikan dulu, apakah disebabkan oleh keterbatasan pasokan atau ketidaklancaran distribusi. Bisa jadi ada stok yang belum keluar atau keterlambatan truk pengangkut," ungkap Dwiyanto. Langkah ini bertujuan untuk memastikan penanganan yang tepat dan cepat jika terjadi permasalahan dalam distribusi sembako.
Pemkot Surakarta dan BI Solo berkomitmen untuk bekerja sama dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga sembako selama Ramadhan dan Lebaran. Langkah-langkah antisipatif ini diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat dalam menjalankan ibadah dan merayakan hari raya.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Surakarta dan BI Solo:
- Gelar rapat TPID untuk memantau stok sembako.
- Memastikan stok beras dan elpiji aman.
- Meminta tambahan stok menjelang Ramadhan dan Lebaran.
- Imbau masyarakat untuk tidak panik dan menimbun sembako.
- Berkoordinasi dengan Satgas Pangan untuk menelusuri penyebab kenaikan harga jika terjadi.