Pemprov DKI Siapkan 290 Pasar Murah Selama Ramadhan untuk Jaga Stabilitas Harga Pangan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan lebih dari 290 pasar murah selama Ramadhan 2025 untuk memastikan keterjangkauan harga pangan bagi warga, terutama menjelang Idul Fitri.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memastikan ketersediaan pangan bagi warganya selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah atau 2025 mendatang. Lebih dari 290 pasar murah akan digelar di berbagai lokasi strategis, mulai dari kantor lurah dan wali kota hingga rumah susun dan permukiman warga. Langkah ini diambil untuk mengantisipasi lonjakan harga dan memastikan akses pangan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat.
Pelaksana tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, menjelaskan bahwa pasar-pasar murah ini akan menyediakan berbagai komoditas pangan strategis dengan harga terjangkau. Lokasi yang dipilih pun dekat dengan pemukiman warga untuk memudahkan akses. Hal ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan selama Ramadhan.
Meskipun secara umum harga pangan di Jakarta masih terkendali, Eliawati mengakui adanya kenaikan signifikan pada harga cabai merah. Namun, kenaikan ini bukan disebabkan oleh minimnya pasokan, melainkan peningkatan permintaan menjelang dan selama Ramadhan. Komoditas lain seperti daging dan beras, menurutnya, masih berada dalam kisaran harga yang wajar bagi pembeli dan pedagang.
Pasar Murah Ramadhan: Strategi Pemprov DKI Jaga Stabilitas Harga
Pemprov DKI Jakarta telah melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga pangan selama Ramadhan. Salah satu langkah kunci adalah penyelenggaraan lebih dari 290 pasar murah di berbagai lokasi di Jakarta. Pasar-pasar ini akan menyediakan berbagai komoditas pangan pokok dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan harga pasar umum.
Pemilihan lokasi pasar murah juga didasarkan pada pertimbangan aksesibilitas bagi masyarakat. Lokasi-lokasi yang dipilih berada di dekat permukiman warga, kantor lurah, dan kantor wali kota, sehingga memudahkan warga untuk mendapatkan kebutuhan pangan mereka dengan harga terjangkau.
Selain pasar murah, Pemprov DKI juga terus memantau perkembangan harga pangan di pasar-pasar tradisional. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi dini potensi kenaikan harga dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mengendalikannya. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk Bulog dan PBIC, juga dilakukan untuk memastikan ketersediaan stok pangan yang cukup.
Ketersediaan Pangan Strategis Memadai
Suharini Eliawati menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pantauan lapangan, stok pangan strategis di Jakarta cukup memadai. Gabungan stok dari Perum Bulog dan PBIC diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 6,5 bulan ke depan. Hal ini diharapkan dapat menjamin ketersediaan pangan dan mencegah terjadinya kelangkaan atau kenaikan harga yang signifikan.
Meskipun stok memadai, Eliawati mengimbau masyarakat untuk berbelanja sesuai kebutuhan dan menghindari aksi borong. Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penumpukan permintaan yang dapat memicu kenaikan harga. Ia juga menekankan pentingnya kerjasama dan koordinasi antara Pemprov DKI dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan stabilitas harga pangan selama Ramadhan.
Langkah-langkah yang dilakukan Pemprov DKI ini merupakan tindak lanjut dari arahan Kementerian Dalam Negeri agar setiap pemerintah daerah memperhatikan dan menyiapkan pangan strategis bagi masyarakatnya. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI dalam memastikan ketahanan pangan dan kesejahteraan warganya, khususnya selama bulan Ramadhan.
Pemprov DKI juga telah mengadakan High Level Meeting (HLM) Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk membahas perkembangan harga dan upaya penyiapan berbagai pangan strategis. Kegiatan ini melibatkan seluruh unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan merupakan bentuk keseriusan Pemprov DKI dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan.
Dengan adanya pasar murah dan langkah-langkah antisipatif lainnya, diharapkan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan pangannya dengan harga terjangkau selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri. Pemprov DKI berkomitmen untuk terus memantau situasi dan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga stabilitas harga dan ketersediaan pangan bagi seluruh warganya.