Stok Beras Jakarta Aman Jelang Ramadhan dan Lebaran: Pemprov DKI Jamin Ketersediaan hingga 6 Bulan
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan stok beras aman untuk Ramadhan dan Lebaran 1446 H bahkan hingga enam bulan ke depan, dengan total stok mencapai 60.275 ton.

Jakarta, 20 Februari 2025 - Jelang Ramadhan dan Lebaran 1446 Hijriah, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan jaminan atas ketersediaan stok beras bagi warganya. Berdasarkan data terkini, stok beras di Jakarta terbilang aman, bahkan diperkirakan cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga enam bulan mendatang. Hal ini disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Suharini Eliawati, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis lalu. Kesiapan ini meliputi berbagai komoditas pangan pokok lainnya, guna memastikan stabilitas harga dan ketersediaan selama periode peningkatan permintaan tersebut.
Suharini Eliawati menjelaskan bahwa total stok beras saat ini mencapai 60.275 ton. Rinciannya, Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) menyimpan 49.591 ton, sementara PT Food Station Tjipinang Jaya memiliki stok sebesar 10.684 ton. "(Di) Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) 49.591 ton dan PT Food Station Tjipinang Jaya 10.684 ton. Selama enam bulan ke depan untuk beras (ditambah dari Bulog), stoknya itu aman," tegasnya. Pernyataan ini memberikan keyakinan kepada masyarakat Jakarta akan tercukupinya kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
Selain beras, Pemprov DKI Jakarta juga memastikan ketersediaan komoditas pangan lainnya dalam jumlah yang cukup. Stok gula pasir tercatat sebanyak 250 ton, minyak goreng 33.876 liter, daging sapi 554 ton, dan daging ayam 788 ton. Untuk komoditas cabai, tercatat stok cabai merah keriting 25 ton, cabai rawit merah 24 ton, cabai rawit hijau 7 ton, bawang merah 89 ton, dan bawang putih 36 ton. Ketersediaan komoditas pangan yang melimpah ini diharapkan dapat mencegah lonjakan harga yang signifikan menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.
Antisipasi Lonjakan Permintaan dan Stabilitas Harga
Meskipun stok terbilang aman, Pemprov DKI Jakarta tetap melakukan berbagai langkah antisipatif untuk menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan. Hal ini mengingat prediksi peningkatan permintaan beberapa komoditas selama Ramadhan. Diperkirakan akan terjadi kenaikan permintaan cabai merah keriting (7,53 persen), daging sapi (17,38 persen), daging ayam (17,20 persen), dan bawang merah (10,67 persen). Untuk mengantisipasi hal tersebut, Pemprov DKI Jakarta melakukan pemantauan rutin terhadap ketersediaan dan harga pangan.
Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar kegiatan pangan murah keliling. Kegiatan ini melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pangan Provinsi DKI Jakarta. Lokasi kegiatan pangan murah keliling tersebar di berbagai titik, seperti kantor-kantor instansi Pemprov DKI Jakarta, rumah susun (rusun), Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan lokasi lainnya. Pada bulan Februari 2025 saja, kegiatan ini telah dilaksanakan selama 21 hari di 163 titik lokasi. Upaya ini bertujuan untuk memastikan akses masyarakat terhadap pangan murah dan berkualitas.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta juga menyediakan dan mendistribusikan pangan subsidi bagi masyarakat tertentu. Pemprov juga memastikan kapasitas gudang penyimpanan di BUMD Pangan Provinsi DKI Jakarta (PT Food Station Tjipinang Jaya, Perumda Dharma Jaya, dan Perumda Pasar Jaya) tercukupi. Kerja sama antardaerah untuk pemenuhan pasokan pangan juga dijalin, termasuk sinergi dengan pemerintah pusat dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Pemprov DKI Jakarta.
Kerja Sama Antar Daerah dan Ketersediaan Pangan Strategis
Untuk komoditas hortikultura dan pangan strategis lainnya, DKI Jakarta telah menjalin kerja sama dengan 39 kabupaten/kota melalui berbagai skema, termasuk pertanian kontrak. "Mudah-mudahan upaya ini bisa menjaga inflasi di Jakarta tetap terkendali. Kebutuhan pangan tetap terpenuhi dan kenaikan harga yang terjadi masih dalam batas wajar menghadapi Ramadhan dan Lebaran," harap Eliawati. Langkah-langkah komprehensif ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam menjaga stabilitas pangan dan harga di tengah peningkatan permintaan menjelang Ramadhan dan Lebaran.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta menunjukkan bahwa angka inflasi Jakarta pada periode Januari 2025 sebesar 0,14 persen (year on year), angka ini lebih rendah dibandingkan angka inflasi nasional yang mencapai 0,76 persen (year on year). Hal ini menunjukkan keberhasilan upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengendalikan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, Pemprov DKI Jakarta optimis dapat memenuhi kebutuhan pangan masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran serta menjaga stabilitas harga agar tetap terkendali. Ketersediaan stok yang cukup dan berbagai program yang dijalankan diharapkan dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat Jakarta dalam menghadapi bulan suci Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri.