Stok Beras Jakarta Aman hingga 6 Bulan, Warga Diminta Tak Panik
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan stok beras cukup untuk 6 bulan ke depan, imbau warga tak panic buying jelang Ramadhan dan Lebaran.

Jakarta, 5 Maret 2024 - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memastikan ketersediaan beras aman hingga enam bulan mendatang. Hal ini disampaikan untuk menenangkan warga Jakarta dan mencegah terjadinya panic buying menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran. Pernyataan ini disampaikan langsung oleh Pelaksana Tugas (Plt) Asisten Perekonomian dan Keuangan Sekretaris Daerah Provinsi DKI Jakarta, Suharini Eliawati, di Jakarta, Rabu (5/3).
Eliawati menjelaskan bahwa stok beras yang tersedia merupakan gabungan dari stok Bulog, Food Station, dan BUMD lainnya. Jumlahnya cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Jakarta selama enam bulan ke depan, bahkan dengan memperhitungkan peningkatan konsumsi selama bulan Ramadhan. Konsumsi beras masyarakat Jakarta normalnya mencapai 2.700 ton per hari, meningkat menjadi sekitar 3.000 ton per hari selama Ramadhan.
Eliawati menekankan bahwa Pemprov DKI Jakarta telah memetakan ketersediaan sembilan bahan pangan strategis, memastikan semuanya dalam kondisi aman untuk memenuhi kebutuhan selama Ramadhan dan menjelang Lebaran. Ia juga menjamin bahwa peningkatan harga yang terjadi saat ini masih dalam batas aman dan terkendali.
Ketersediaan Beras Terjamin, Cegah Panic Buying
Suharini Eliawati kembali menegaskan pentingnya masyarakat untuk tidak panik dan melakukan pembelian beras secara berlebihan atau panic buying. "Kita sampaikan ke seluruh masyarakat Jakarta, yang pertama jangan 'panic buying'. Karena Pemprov DKI Jakarta menjamin ketersediaan pangan," ujarnya. Ia menjelaskan bahwa panic buying justru akan menyebabkan kelangkaan di pasaran karena penumpukan stok di rumah tangga.
Lebih lanjut, Eliawati menambahkan bahwa Pemprov DKI Jakarta terus memantau dan memastikan ketersediaan bahan pangan pokok tetap terjaga. Langkah ini dilakukan untuk menjaga stabilitas harga dan mencegah terjadinya kelangkaan di pasaran, terutama menjelang bulan Ramadhan dan Lebaran.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan bijak dalam memenuhi kebutuhan pangan. Warga dihimbau untuk membeli sesuai kebutuhan saja dan tidak melakukan pembelian dalam jumlah besar yang dapat memicu kepanikan dan kelangkaan.
Komisi B DPRD DKI Pastikan Stok Beras Aman
Sebagai bentuk pengawasan, Komisi B DPRD DKI Jakarta pada Rabu (5/3) melakukan peninjauan langsung ke gudang Food Station di Cipinang. Hasil peninjauan tersebut memastikan bahwa stok beras di gudang tersebut dalam keadaan aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat.
Kunjungan Komisi B DPRD DKI Jakarta ini semakin memperkuat pernyataan Pemprov DKI Jakarta terkait ketersediaan beras yang aman. Hal ini diharapkan dapat semakin menenangkan masyarakat dan mencegah terjadinya panic buying.
Langkah-langkah yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta dan Komisi B DPRD DKI Jakarta ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan pokok bagi masyarakat Jakarta, khususnya selama bulan Ramadhan dan menjelang Lebaran.
Dengan adanya jaminan ketersediaan beras hingga enam bulan ke depan, diharapkan masyarakat dapat merayakan Ramadhan dan Lebaran dengan tenang tanpa harus khawatir akan kekurangan bahan pangan pokok.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga menghimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap informasi yang tidak jelas dan hanya mengandalkan informasi resmi dari pemerintah.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, situasi ketersediaan beras di Jakarta terpantau aman dan terkendali. Langkah-langkah yang diambil pemerintah untuk memastikan hal ini, dibarengi dengan imbauan agar masyarakat tidak panik, diharapkan dapat menjaga stabilitas harga dan mencegah kelangkaan di pasaran.