Pemuda Tani Maluku: Dorong Generasi Muda Kembali ke Pertanian
Pemprov Maluku optimis pemuda tani dapat menarik minat generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian, meningkatkan produktivitas, dan mendukung swasembada pangan.
Ambon, 22 Januari 2025 - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku memasang target ambisius: menarik minat generasi muda untuk menekuni sektor pertanian. Langkah strategis yang diambil? Meletakkan harapan besar pada organisasi pemuda tani sebagai motor penggerak perubahan.
Penjabat Gubernur Maluku, Sadali Ie, meyakini organisasi pemuda tani akan menjadi wadah efektif untuk merekrut anak muda agar berkiprah di bidang pertanian. Hal ini disampaikan usai melantik pengurus DPD Pemuda Tani Indonesia (PTI) Provinsi Maluku periode 2025-2030 di Ambon. Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan DPP PTI nomor 234/SK/A/DPP-PTI/I/2025.
Sadali berharap, pengurus baru ini mampu membangun organisasi yang tangguh dan profesional. Tantangannya? Menjawab kompleksitas masalah pertanian yang terus berkembang. Visi ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat, khususnya misi Asta Cita Presiden yang menekankan penguatan peran pemuda dalam pembangunan.
Lebih lanjut, Sadali menjelaskan bahwa pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) pemuda di sektor pertanian merupakan kunci. Sejalan dengan cita-cita mewujudkan Indonesia Emas 2045, pemimpin masa depan Indonesia perlu dipersiapkan dengan baik. Ia berharap organisasi pemuda tani dapat berkontribusi pada swasembada pangan, energi, dan ekonomi, sebagaimana tertuang dalam Asta Cita.
Tak hanya itu, Pemprov Maluku juga mendorong kolaborasi antara pemuda tani dengan TNI/Polri. Tujuannya? Bersama-sama menjadi penggerak bagi masyarakat agar kembali mengelola sumber daya alam, terutama di bidang pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, dan kelautan. Apresiasi juga diberikan kepada berbagai pihak yang telah mendukung gerakan pangan murah di Maluku.
Ketua DPD Pemuda Tani Indonesia Maluku, Yasin Sialana, memaparkan strategi peningkatan minat bertani. Salah satunya adalah program 'sekolah tani', yang fokus pada edukasi teknologi pertanian dan penggunaan benih unggul. Edukasi tentang sistem pertanian efektif dan efisien juga menjadi prioritas untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil panen.
Selain sekolah tani, Pemprov Maluku juga gencar menggalakkan gerakan tanam bersama, pelatihan pendampingan petani, dan pengembangan infrastruktur pendukung seperti irigasi dan jalan tani. Kerjasama pentahelix (pemerintah, perguruan tinggi, peneliti, industri, dan petani) dinilai kunci keberhasilan program ini.
Data BPS tahun 2023 menunjukkan jumlah petani di Maluku mencapai 208.862 unit usaha pertanian perorangan, meningkat 3,50 persen dari tahun 2013. Jumlah Rumah Tangga Usaha Pertanian (RTUP) juga meningkat 10,84 persen. Menariknya, petani milenial (usia 19-39 tahun) mencapai 59.014 orang atau 30,72 persen dari total petani di Maluku.
Dengan berbagai strategi dan dukungan yang diberikan, Pemprov Maluku optimistis organisasi pemuda tani akan berhasil menarik minat generasi muda untuk berkontribusi dalam pembangunan sektor pertanian dan mewujudkan swasembada pangan di Maluku.