Penanganan PMK di Pacitan: 39 Sapi Sembuh, Angka Kematian Lebih Tinggi dari Prediksi
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pacitan laporkan penanganan wabah PMK berjalan optimal dengan 39 sapi sembuh, tetapi angka kematian lebih tinggi dari prediksi, mencapai 10% dari total 791 sapi yang terjangkit.

Pacitan, Jawa Timur - Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Pacitan, Jawa Timur, hingga kini masih dalam penanganan. Meskipun demikian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pacitan (DKPP) memastikan upaya penanggulangan berjalan optimal. Dari total 791 sapi yang terjangkit, sebanyak 39 ekor telah dinyatakan sembuh.
Kepala DKPP Pacitan, Sugeng Santoso, Senin lalu melaporkan perkembangan penanganan PMK di Pacitan. Ia menjelaskan, "Total ada 39 ekor sapi yang bisa disembuhkan. Sisanya masih dalam penanganan." Angka ini tentu menjadi kabar baik di tengah wabah yang menyerang populasi sapi di Kabupaten Pacitan, yang berjumlah sekitar 59 ribu ekor.
Namun, terdapat catatan penting. Meskipun secara teori tingkat kematian akibat PMK hanya sekitar 3 persen, di Pacitan angka kematian mencapai 10 persen atau 44 ekor sapi. Selain itu, 37 ekor lainnya harus dipotong paksa, dan 672 ekor masih dalam perawatan. Sugeng mengungkapkan faktor penyebab tingginya angka kematian. "Musim hujan dengan tingkat kelembapan tinggi menjadi salah satu faktor penyebab. Selain itu, pakan yang lembab dapat menyebabkan keracunan pada sapi," jelasnya.
Menariknya, semua sapi yang terjangkit PMK di Pacitan adalah sapi potong. Tidak ada satupun sapi perah yang terdampak. Sugeng menduga hal ini berkaitan dengan kebersihan kandang. "Kami menduga kebersihan kandang sapi perah yang rutin dibersihkan pagi dan sore menjadi faktor pencegahan. Kami terus melakukan edukasi kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang, termasuk menggunakan disinfektan," ucapnya.
Salah satu peternak di Lingkungan Plelen, Kelurahan Sidoharjo, Kecamatan Pacitan Kota, Jarwanto, berbagi pengalamannya. Dari 30 ekor sapinya, delapan ekor terjangkit PMK. "Rinciannya, satu ekor mati, empat sembuh, dan empat lainnya terpaksa dijual. Kami berharap segera ada vaksin untuk sapi yang sehat," harapnya. Pernyataan ini mencerminkan harapan para peternak akan solusi jangka panjang untuk mencegah wabah PMK di masa mendatang.
Kesimpulannya, penanganan PMK di Pacitan menunjukkan hasil yang beragam. Meskipun sejumlah sapi berhasil sembuh, angka kematian yang lebih tinggi dari prediksi menjadi perhatian serius. Kebersihan kandang dan edukasi kepada peternak menjadi kunci pencegahan dan pengendalian wabah. Keberadaan vaksin juga diharapkan dapat memberikan solusi yang lebih efektif ke depannya.