Cegah PMK: Tips dari Pakar Hewan Unej
Pakar hewan Unej bagikan tips cegah penularan PMK di Jatim yang tengah meningkat, meliputi sanitasi, vaksinasi, dan isolasi ternak sakit, serta menekankan pentingnya kerjasama semua pihak.
Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tengah menjadi perhatian serius di Jawa Timur. Data ISIKHNAS menunjukkan hingga 13 Januari 2025, lebih dari 12.934 sapi terjangkit. Dr. Nur Widodo, pakar hewan Unej, memberikan sejumlah tips pencegahan yang krusial.
Penyebab dan Penularan PMK
PMK disebabkan virus RNA dari genus Apthovirus (keluarga Picornaviridae). Penularan terjadi secara langsung dan tidak langsung, bahkan melalui udara hingga radius 20 km. Kementan memprediksi peningkatan kasus hingga Maret 2025, seiring perubahan cuaca dan mobilitas ternak.
Strategi Pencegahan PMK
Dr. Widodo menekankan pentingnya sanitasi. Mencuci tangan dan mengganti pakaian sebelum menangani ternak adalah langkah sederhana namun efektif. Pemisahan ternak sakit dari yang sehat juga krusial. Pakan bernutrisi meningkatkan imunitas sapi.
Peran Pemerintah dan Peternak
Pemerintah perlu membatasi pergerakan ternak, menutup sementara pasar hewan, dan meningkatkan cakupan vaksinasi PMK secara berkala. Peternak disarankan melakukan vaksinasi mandiri, berkoordinasi dengan Dinas Peternakan atau membeli vaksin langsung dari Balai Besar Veteriner Farma Pusvetma Jatim.
Penanganan Ternak yang Terinfeksi
Drh. Purnaning Dhian Isnaeni, dosen Unej lainnya, menjelaskan bahwa PMK masih bisa disembuhkan. Angka kematian di bawah 5% jika pengobatan dan perawatan intensif dilakukan. Tujuan pengobatan adalah mengurangi gejala, mencegah infeksi sekunder, dan mempercepat pemulihan.
Gejala dan Pelaporan PMK
Peternak harus segera melapor jika sapi menunjukkan gejala PMK seperti demam, nafsu makan menurun, air liur berlebih, dan luka melepuh di mulut, kuku, dan hidung. Isolasi ternak sakit sangat penting untuk mencegah penularan lebih lanjut.
Kebersihan Kandang
Membersihkan kandang dengan air sabun dan desinfektan juga penting untuk membunuh virus PMK. Kerja sama antara peternak, petugas peternakan, tenaga medis, dan dinas peternakan sangat penting untuk mengendalikan dan berharap Jawa Timur bebas PMK.
Kesimpulannya, pencegahan PMK memerlukan upaya bersama. Sanitasi yang ketat, vaksinasi, isolasi ternak sakit, serta pelaporan dini merupakan kunci keberhasilan dalam menekan penyebaran PMK di Jawa Timur.