Penguatan Program KB: Kunci Peningkatan Kualitas SDM di Banten
Gubernur Banten, Andra Soni, menekankan pentingnya program KB sebagai kunci peningkatan kualitas SDM dan kolaborasi dengan BKKBN dalam mewujudkan Banten dengan SDM berkualitas.

Gubernur Banten, Andra Soni, menyatakan bahwa penguatan program Keluarga Berencana (KB) merupakan kunci utama dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Provinsi Banten. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam keterangan resmi di Kota Serang, Selasa (22/4), menekankan pentingnya sinergi dan kolaborasi yang erat dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Dalam keterangannya, Gubernur Andra Soni menyampaikan keyakinan bahwa BKKBN merupakan mitra strategis dalam upaya menjadikan Banten sebagai daerah dengan SDM yang berkualitas dan pelaksanaan program KB yang efektif. Ia juga optimis bahwa kerjasama yang kuat akan mampu mengatasi berbagai permasalahan kependudukan yang ada.
Pernyataan tersebut disampaikan seiring dengan partisipasinya dalam acara Launching Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI) dan pelayanan vasektomi serentak pada Senin (21/4). Acara yang digelar secara virtual bersama Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN, Wihaji, di Halaman Kantor Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang ini juga menjadi bukti komitmen Pemerintah Provinsi Banten terhadap program KB.
Pentingnya Peran Ayah dan Program KB dalam Pembangunan Karakter Anak
Selain menekankan pentingnya program KB, Gubernur Andra Soni juga memberikan dukungan penuh terhadap peran orang tua, khususnya ayah, dalam proses tumbuh kembang anak. Beliau mengungkapkan bahwa waktu berkualitas yang dihabiskan seorang ayah bersama anak sangat berpengaruh dalam pembentukan karakter dan kepemimpinan anak di masa depan.
“Saya sepakat dengan yang disampaikan Pak Menteri, bahwa ada masa-masa krusial di mana kehadiran ayah sangat dibutuhkan anak, terutama dalam membentuk keberanian dan kemampuan mengambil keputusan,” ungkap Gubernur Andra Soni, menggarisbawahi pentingnya peran ayah dalam kehidupan anak.
Hal senada juga disampaikan Menteri Wihaji. Dalam sambutannya, beliau mengungkapkan data yang cukup memprihatinkan, yaitu hampir 20,9 persen anak di Indonesia merasa kehilangan sosok ayah dalam pertumbuhannya. Kondisi ini, menurutnya, memerlukan perhatian serius dari seluruh pihak.
Lebih lanjut, Menteri Wihaji juga menekankan pentingnya komunikasi yang efektif antara orang tua dan anak, khususnya pada rentang usia 12 hingga 18 tahun. Hal ini dianggap sebagai bagian penting dari pendekatan pembangunan karakter yang holistik.
Dukungan Pemerintah dan Kolaborasi untuk Program KB yang Efektif
Acara Launching GATI dan pelayanan vasektomi serentak tersebut dihadiri oleh berbagai pihak penting, termasuk Ketua TP PKK Provinsi Banten Tinawati Andra Soni, Staf Ahli TP PKK Irna Narulita, Bupati Pandeglang Rd Dewi Setiani, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Banten Rusman Efendi, serta jajaran Forkopimda Kabupaten Pandeglang dan undangan lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan dukungan luas terhadap program KB dan peran ayah dalam keluarga.
Kolaborasi antara pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, BKKBN, dan berbagai pihak terkait lainnya diharapkan dapat menciptakan program KB yang lebih efektif dan terintegrasi. Hal ini akan membantu dalam mencapai tujuan peningkatan kualitas SDM di Provinsi Banten.
Dengan adanya komitmen kuat dari pemerintah dan berbagai pihak, diharapkan program KB di Banten dapat berjalan dengan optimal. Penguatan program KB ini tidak hanya akan meningkatkan kualitas SDM, tetapi juga berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di Provinsi Banten.
Melalui program KB yang efektif dan peran aktif orang tua, khususnya ayah, diharapkan generasi muda Banten dapat tumbuh menjadi individu yang berkualitas, berkarakter, dan mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.