Pengumuman Calon Anggota DPRP Papua Barat Jalur Otsus Ditunda
Panitia seleksi menunda pengumuman hasil seleksi calon anggota DPRP Papua Barat jalur otonomi khusus karena penilaian kumulatif belum rampung dan bertepatan dengan libur keagamaan, meskipun proses seleksi telah selesai.

Pengumuman hasil seleksi calon anggota Dewan Perwakilan Rakyat Provinsi (DPRP) Papua Barat jalur otonomi khusus ditunda. Informasi ini disampaikan langsung oleh Ketua Panitia Seleksi (Pansel), Yusuf Willem Sawaki, di Manokwari pada Kamis, 30 Januari 2025.
Penundaan ini disebabkan oleh beberapa faktor. Sawaki menjelaskan bahwa penilaian kumulatif seluruh peserta belum selesai. "Seharusnya pengumuman dilakukan tanggal 28 Januari 2025," ujar Sawaki, "tetapi Pansel belum mengumpulkan seluruh data untuk penilaian komprehensif."
Selain itu, bertepatannya pengumuman dengan libur keagamaan juga menjadi pertimbangan. Pansel belum menyampaikan hasil seleksi administrasi, kesehatan, dan kompetensi kepada pemerintah provinsi. Demi menjaga ketertiban dan keamanan, pengumuman diputuskan ditunda hingga waktu yang belum ditentukan.
Sawaki memastikan bahwa penundaan ini tidak akan mempengaruhi hasil seleksi yang telah diputuskan. Ia menekankan komitmen Pansel untuk tetap transparan dan akuntabel. Semua tahapan seleksi, dari awal hingga akhir, akan dilaporkan kepada pemerintah daerah. Namun, pelaporan tersebut akan dilakukan setelah periode libur keagamaan berakhir.
Pansel mengimbau seluruh peserta seleksi untuk bersabar dan menjaga kondusifitas keamanan daerah. Terdapat sembilan kursi yang tersedia untuk anggota DPRP Papua Barat jalur otsus, berdasarkan Keputusan Gubernur Papua Barat Nomor 72 Tahun 2024.
Alokasi kursi tersebar di beberapa kabupaten: dua kursi untuk Fakfak, dua kursi untuk Manokwari, satu kursi untuk Teluk Bintuni, satu kursi untuk Teluk Wondama, satu kursi untuk Pegunungan Arfak, satu kursi untuk Manokwari Selatan, dan satu kursi untuk Kaimana. Sebanyak 27 orang mengikuti seleksi periode 2024-2029, dengan memperhatikan kuota 30 persen perempuan.
Proses seleksi telah melibatkan peserta dari berbagai daerah di Papua Barat. Jumlah peserta dari Fakfak dan Manokwari masing-masing enam orang, sementara empat kabupaten lainnya masing-masing menyumbangkan tiga peserta. Pansel berkomitmen untuk menyelesaikan proses seleksi dengan adil dan transparan.
Keputusan penundaan ini diharapkan dapat dipahami oleh semua pihak. Pansel akan mengumumkan jadwal pengumuman resmi setelah menyelesaikan seluruh tahapan dan koordinasi dengan pemerintah daerah. Prioritas utama saat ini adalah memastikan kelengkapan data dan proses pelaporan yang efektif dan efisien.