Penumpang Lebaran di Baubau Turun 19 Persen, ASDP Catat 19.831 Orang
PT ASDP Cabang Baubau mencatat penurunan jumlah penumpang Lebaran 2025 sebesar 19 persen dibandingkan tahun sebelumnya, dengan total penumpang pejalan kaki mencapai 19.831 orang selama periode H+1 hingga H+6.

PT ASDP Cabang Baubau, Sulawesi Tenggara, melaporkan penurunan jumlah penumpang Lebaran 2025. Selama periode H+1 hingga H+6, tercatat 19.831 penumpang pejalan kaki, turun 19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (24.031 orang). Penurunan ini terjadi baik pada arus mudik maupun arus balik Lebaran, melibatkan penyeberangan di berbagai lintasan di Sulawesi Tenggara.
General Manager PT ASDP Cabang Baubau, Jamaluddin, mengungkapkan data tersebut dalam keterangannya di Baubau, Senin. Selain penumpang pejalan kaki, jumlah kendaraan yang diseberangkan juga mengalami penurunan. Kendaraan roda dua turun 23 persen (15.492 unit dibandingkan 19.991 unit tahun lalu), sementara roda empat turun 17 persen (5.060 unit dibandingkan 6.071 unit tahun lalu). Penurunan ini secara keseluruhan mencapai 83 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Jamaluddin menambahkan bahwa data tersebut masih bersifat sementara, karena periode arus balik Lebaran masih berlangsung hingga beberapa hari ke depan. Ia juga mencatat penurunan jumlah penumpang pejalan kaki pada arus mudik Lebaran (H-7 hingga hari H), meskipun penurunannya tidak signifikan, hanya kurang dari 100 orang. Kendaraan roda dua dan roda empat pada arus mudik juga mengalami penurunan sekitar 6 persen.
Arus Balik Lebaran di Berbagai Lintasan
PT ASDP Baubau mengelola 19 lintasan penyeberangan dengan 13 kapal. Jamaluddin menjelaskan bahwa kondisi arus penumpang di setiap lintasan bervariasi, ada yang mengalami peningkatan dan ada yang mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Lintasan Baubau-Waara misalnya, mengalami penurunan 10 persen, sementara lintasan Tampo-Torobulu justru naik 17 persen.
Beberapa lintasan lain yang mengalami penurunan antara lain Labuan-Amolengo (13 persen), Dongkala-Mawasangka (8 persen), Baubau-Talaga (2 persen), Talaga-Dongkala (24 persen), dan Raha-Pure (2 persen). Sedangkan lintasan yang mengalami peningkatan selain Tampo-Torobulu, juga meliputi Kendari-Langara (16 persen) dan Baubau-Tolandona (6 persen). Fluktuasi ini menunjukkan dinamika pergerakan penumpang di berbagai wilayah Sulawesi Tenggara.
Data yang disampaikan oleh PT ASDP Baubau mencakup keseluruhan masa arus balik Lebaran, meliputi penumpang pejalan kaki, kendaraan roda dua, dan roda empat. Meskipun terjadi penurunan jumlah penumpang secara keseluruhan, PT ASDP tetap memantau dan mengoptimalkan layanan penyeberangan untuk memastikan kelancaran arus balik Lebaran.
Kesimpulannya, PT ASDP Cabang Baubau mencatat penurunan signifikan pada jumlah penumpang dan kendaraan selama periode Lebaran 2025 dibandingkan tahun sebelumnya. Meskipun demikian, berbagai lintasan penyeberangan menunjukkan dinamika yang berbeda-beda, dengan beberapa lintasan mengalami peningkatan jumlah penumpang.