Penumpang Pesawat di Kalsel Naik 9,19 Persen pada Maret 2025
BPS Kalsel mencatat peningkatan jumlah penumpang pesawat yang berangkat pada Maret 2025 sebesar 9,19 persen dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai 124.100 orang.

Badan Pusat Statistik (BPS) Kalimantan Selatan (Kalsel) melaporkan peningkatan signifikan pada jumlah penumpang pesawat yang berangkat dari provinsi tersebut pada Maret 2025. Sebanyak 124.100 penumpang tercatat meninggalkan Kalsel melalui bandara-bandara di provinsi ini, menunjukkan tren positif di sektor transportasi udara.
Peningkatan ini cukup mencolok jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Februari 2025, jumlah penumpang yang berangkat hanya mencapai 113.652 orang. Artinya, terjadi kenaikan sebesar 9,19 persen dalam satu bulan. Kenaikan ini juga melampaui angka penumpang pada Maret 2024, yang tercatat sebanyak 115.367 orang, menunjukkan pertumbuhan sebesar 7,57 persen.
Kepala BPS Kalsel, Mukhamad Mukhanif, dalam keterangannya di Banjarmasin pada Jumat (2/5), memaparkan data rinci mengenai pergerakan penumpang pesawat. Beliau menjelaskan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap peningkatan ini masih memerlukan kajian lebih lanjut, namun tren positif ini menunjukkan geliat perekonomian dan aktivitas masyarakat di Kalsel.
Rincian Penumpang Berangkat dan Tiba
Data BPS Kalsel menunjukkan bahwa sebagian besar keberangkatan penumpang pesawat pada Maret 2025 berasal dari Bandar Udara Syamsudin Noor. Tercatat sebanyak 122.763 penumpang berangkat dari bandara tersebut, meningkat 9,45 persen dibandingkan bulan Februari 2025 yang berjumlah 112.159 penumpang. Ini menunjukkan peran penting Bandara Syamsudin Noor sebagai pintu gerbang utama transportasi udara di Kalimantan Selatan.
Berbeda dengan keberangkatan, jumlah penumpang yang tiba di Kalsel melalui jalur udara pada Maret 2025 justru mengalami penurunan. BPS mencatat sebanyak 90.101 penumpang tiba, turun 23,69 persen dibandingkan Februari 2025 yang mencapai 118.068 penumpang. Perbedaan signifikan antara jumlah penumpang berangkat dan tiba ini perlu dikaji lebih lanjut untuk memahami penyebabnya.
Mukhanif menambahkan, "Perbedaan jumlah penumpang yang berangkat dan tiba ini menarik untuk diteliti lebih lanjut. Apakah ini menunjukkan adanya peningkatan mobilitas penduduk Kalsel ke luar daerah atau faktor lainnya?" Hal ini membutuhkan analisis lebih mendalam untuk mendapatkan kesimpulan yang komprehensif.
Sektor Transportasi Laut
Selain transportasi udara, BPS Kalsel juga mencatat data mengenai transportasi laut. Jumlah penumpang angkutan laut antarpulau domestik yang berangkat melalui Pelabuhan Trisakti Banjarmasin pada Maret 2025 mencapai 9.235 orang. Angka ini menunjukkan penurunan sebesar 15,69 persen dibandingkan bulan Februari 2025 yang berjumlah 10.953 orang.
Meskipun jumlah penumpang laut mengalami penurunan, sektor pengangkutan barang justru menunjukkan peningkatan. Pada Maret 2025, tercatat sebanyak 4.819.545 ton barang dimuat di Pelabuhan Trisakti Banjarmasin. Angka ini meningkat 14,97 persen dibandingkan Februari 2025 yang berjumlah 4.191.823 ton. Peningkatan ini menunjukkan aktivitas ekonomi yang tetap aktif di Kalsel, meskipun sektor penumpang laut mengalami penurunan.
Data-data yang dirilis BPS Kalsel ini memberikan gambaran yang komprehensif mengenai pergerakan penumpang dan barang di provinsi tersebut. Informasi ini penting untuk perencanaan pembangunan infrastruktur dan pengembangan sektor transportasi di masa mendatang. Analisis lebih lanjut diperlukan untuk memahami tren dan faktor-faktor yang memengaruhi pergerakan penumpang dan barang di Kalsel.
Kesimpulannya, data BPS Kalsel menunjukkan tren positif pada sektor transportasi udara di Maret 2025, ditandai dengan peningkatan jumlah penumpang yang berangkat. Namun, sektor transportasi laut menunjukkan tren yang berbeda, dengan penurunan jumlah penumpang dan peningkatan jumlah barang yang diangkut. Data ini menjadi acuan penting bagi pemerintah dan pemangku kepentingan dalam perencanaan dan pengembangan infrastruktur serta kebijakan transportasi di Kalimantan Selatan.