Percepatan Pembebasan Lahan, Pemkab Gorontalo Siapkan Bandara Djalaluddin Jadi Embarkasi Haji Penuh
Pemkab Gorontalo kebut pembebasan lahan Bandara Djalaluddin demi wujudkan Embarkasi Haji Gorontalo. Akankah jamaah bisa langsung terbang ke Tanah Suci tanpa transit?

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gorontalo menunjukkan komitmen kuat dalam mempercepat proses pembebasan lahan di sekitar Bandara Djalaluddin Tantu. Langkah strategis ini diambil sebagai upaya mewujudkan bandara tersebut menjadi embarkasi haji penuh. Inisiatif ini sejalan dengan visi Gubernur Gorontalo untuk mempermudah perjalanan ibadah haji bagi masyarakat setempat.
Sekretaris Daerah Kabupaten Gorontalo, Sugondo Makmur, menjelaskan bahwa pengembangan Bandara Djalaluddin menjadi embarkasi dan debarkasi haji sangat krusial. Hal ini diharapkan dapat mempermudah keberangkatan ribuan jamaah haji asal Gorontalo setiap tahunnya. Selain itu, proyek ini juga diprediksi akan mendorong pertumbuhan signifikan pada sektor transportasi dan perekonomian daerah.
Pembebasan lahan dengan luasan yang memadai merupakan syarat utama bagi pengembangan infrastruktur bandara berskala internasional. Proses ini akan membuka ruang gerak yang lebih luas bagi operasional penerbangan haji. Pemkab Gorontalo berencana segera menggelar rapat koordinasi melibatkan berbagai pihak terkait untuk mempercepat realisasi proyek vital ini.
Manfaat Embarkasi Haji Penuh bagi Gorontalo
Keberadaan embarkasi haji penuh di Gorontalo akan membawa dampak positif yang sangat besar bagi masyarakat. Jamaah calon haji tidak perlu lagi melakukan transit di kota lain seperti Makassar sebelum menuju Tanah Suci. Ini akan mengurangi beban perjalanan dan potensi kelelahan bagi para jamaah.
Gubernur Gorontalo, Gusnar Ismail, sebelumnya telah menekankan pentingnya fasilitas embarkasi ini. Dengan adanya embarkasi, keluarga jamaah juga tidak perlu lagi menempuh perjalanan jauh untuk mengantar atau menjemput. Kemudahan ini diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan dan kekhusyukan ibadah haji.
Dari sisi ekonomi, status embarkasi haji akan memicu geliat sektor pariwisata dan transportasi lokal. Hotel, restoran, dan penyedia jasa lainnya akan mendapatkan peningkatan kunjungan. Hal ini berpotensi membuka lapangan kerja baru dan meningkatkan pendapatan daerah secara signifikan.
Pengembangan Bandara Djalaluddin sebagai embarkasi penuh juga mencerminkan kemandirian daerah. Gorontalo akan menjadi salah satu gerbang utama keberangkatan haji di Indonesia Timur. Ini merupakan pencapaian penting dalam pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik.
Langkah Strategis Pemkab dalam Percepatan Pembebasan Lahan
Proses pembebasan lahan merupakan tahapan krusial yang memerlukan koordinasi intensif dari berbagai pihak. Pemkab Gorontalo menyadari betul urgensi ini demi kelancaran proyek. Sekda Sugondo Makmur menyatakan komitmen untuk segera menindaklanjuti rencana tersebut.
Rapat internal yang akan segera digelar akan melibatkan Camat, perwakilan desa, Badan Pertanahan Nasional (BPN), serta Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Keterlibatan semua pihak ini sangat penting untuk memastikan proses berjalan transparan dan sesuai regulasi. Tujuannya adalah mempercepat identifikasi dan negosiasi lahan yang dibutuhkan.
Persyaratan pengembangan bandara menjadi embarkasi haji memang membutuhkan luasan lahan tertentu. Ini bukan hanya untuk area terminal, tetapi juga untuk perluasan landasan pacu pesawat. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memiliki peran vital dalam menentukan kelayakan teknis landasan pacu.
Selain Kemenhub, Kementerian Agama (Kemenag) juga menjadi penentu utama status embarkasi haji. Kemenag bertanggung jawab atas aspek regulasi dan kuota jamaah haji. Sinergi antara pemerintah daerah dan kementerian pusat menjadi kunci keberhasilan proyek embarkasi haji Gorontalo ini.