Perempuan: Benteng Terakhir Cegah Narkoba di Keluarga - Kepala BNN
Kepala BNN, Komjen Pol. Marthinus Hukom, menekankan peran penting perempuan, khususnya ibu, dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di Indonesia melalui ketahanan keluarga dan kolaborasi dengan organisasi perempuan seperti FPPI.
![Perempuan: Benteng Terakhir Cegah Narkoba di Keluarga - Kepala BNN](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/0x0/ori/image_bank/2025/02/11/191649.344-perempuan-benteng-terakhir-cegah-narkoba-di-keluarga-kepala-bnn-1.jpg)
Jakarta, 11 Februari 2025 - Peran perempuan dalam mencegah penyalahgunaan narkoba di Indonesia mendapat sorotan penting. Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Komjen Pol. Marthinus Hukom, menyatakan bahwa perempuan, terutama ibu, merupakan benteng utama dalam membangun ketahanan keluarga, yang menjadi kunci pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Pernyataan tersebut disampaikan saat menerima audiensi dari Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia (FPPI) di Jakarta. Marthinus menekankan bahwa moral bangsa dibangun dari pondasi keluarga, dan ibu memegang peran sentral dalam membentuk karakter dan ketahanan moral anak.
Tantangan Pencegahan Narkoba
Indonesia menghadapi tantangan besar dalam memerangi narkoba. Peredaran narkoba semakin marak, menyasar berbagai lapisan masyarakat, termasuk generasi muda dan perempuan. Kompleksitas masalah ini diperparah dengan munculnya jenis narkoba baru dan metode penyelundupan yang semakin canggih.
Oleh karena itu, pendekatan kreatif dan inovatif sangat dibutuhkan. Marthinus menyebut film pendek sebagai media efektif untuk menyampaikan pesan bahaya narkoba kepada masyarakat luas, karena penyampaiannya yang lebih mudah diterima.
Kolaborasi BNN dan FPPI
BNN mengapresiasi inisiatif FPPI dalam memproduksi film pendek anti-narkoba dan melibatkan BNN dalam proses pembuatannya. Langkah ini dinilai sebagai bentuk kolaborasi positif dalam upaya pencegahan narkoba. Sebagai langkah konkret, BNN mendorong penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan FPPI untuk memperkuat sinergi dalam memerangi narkoba.
Ketua Umum DPP FPPI, Marlinda Irwanti, menjelaskan bahwa FPPI terdiri dari perempuan dari berbagai latar belakang, namun memiliki visi yang sama dalam kegiatan sosial. Salah satu inisiatif mereka adalah kampanye edukatif melalui film pendek anti-narkoba, terutama menjelang Munas FPPI yang akan menjadi momentum penting dalam memperkuat program pemberdayaan perempuan.
Program Pencegahan yang Komprehensif
FPPI fokus pada tumbuh kembang anak muda Indonesia yang bersih dari narkoba. Selain film pendek, FPPI juga merencanakan proyek percontohan di beberapa wilayah. Proyek ini akan menjadi model program berbasis komunitas, melibatkan perempuan dalam aktivitas sosial dan edukatif yang bebas narkoba. Proyek ini juga akan mencakup pembangunan basis data anggota yang telah menjalani rehabilitasi, serta pendataan anggota DPD dan DPC FPPI di berbagai daerah.
Marlinda menekankan peran perempuan sebagai pendidik utama dan pertama dalam keluarga. Ia berharap program ini dapat menjadi indikator dalam menjauhkan anak-anak dari narkoba. Kolaborasi BNN dan FPPI diharapkan dapat memperkuat peran perempuan dalam menjaga ketahanan keluarga dan meningkatkan efektivitas kampanye anti-narkoba.
Kesimpulan
Dengan sinergi yang kuat antara BNN dan organisasi perempuan seperti FPPI, upaya pencegahan narkoba dapat menjangkau lebih luas masyarakat. Hal ini penting untuk menciptakan generasi yang sehat dan bebas dari narkoba. Peran perempuan sebagai benteng utama keluarga dalam mencegah penyalahgunaan narkoba sangat krusial dan perlu terus didukung.
Audiensi antara BNN dan FPPI membahas langkah kolaboratif dalam pencegahan penyalahgunaan narkotika, termasuk pemutaran film pendek anti-narkoba produksi FPPI dalam rangkaian Munas FPPI pada 14 Februari 2025.