Perjalanan 22 Jam: ASDP Perkuat Konektivitas Balikpapan-Parepare, Dorong Ekonomi Regional
PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) mengoptimalkan Konektivitas Balikpapan-Parepare, jalur strategis yang krusial untuk logistik dan ekonomi daerah. Apa dampaknya bagi pemerataan ekonomi nasional?

PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), melalui anak usahanya PT Jembatan Nusantara (JN), secara aktif memperkuat konektivitas nasional. Upaya ini dilakukan dengan mengembangkan layanan penyeberangan jarak jauh (LDF) pada lintas Balikpapan, Kalimantan Timur, menuju Parepare, Sulawesi Selatan. Inisiatif strategis ini bertujuan utama untuk mendorong kemajuan ekonomi di wilayah-wilayah yang terhubung.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menyatakan bahwa rute Balikpapan-Parepare merupakan tulang punggung mobilitas logistik dan penumpang. Jalur ini sangat penting bagi pergerakan barang dan orang di kawasan Indonesia tengah dan timur. Optimalisasi lintasan ini menjadi prioritas untuk menopang berbagai sektor vital.
Kehadiran layanan LDF JN tidak hanya menunjang kinerja operasional perusahaan, tetapi juga memberikan dampak signifikan. Ini termasuk kelancaran distribusi logistik, penguatan rantai pasok bahan pokok, serta peningkatan aktivitas ekonomi. Layanan ini bukan sekadar penyeberangan, melainkan sebuah jembatan yang menyatukan Indonesia.
Peran Strategis Layanan LDF dalam Logistik Nasional
Layanan penyeberangan jarak jauh (LDF) yang dioperasikan oleh PT Jembatan Nusantara memiliki peran krusial dalam ekosistem logistik nasional. Moda kapal yang digunakan mampu mengangkut kendaraan logistik sekaligus penumpang, sehingga efisiensi distribusi menjadi jauh lebih tinggi. Hal ini secara langsung berkontribusi pada percepatan mobilitas barang dan orang.
Shelvy Arifin menegaskan bahwa layanan ini mendukung pemerataan ekonomi di wilayah yang terhubung. Dengan adanya konektivitas maritim yang kuat, distribusi barang dari pusat produksi ke daerah terpencil menjadi lebih mudah. Ini membantu mengurangi disparitas harga dan memastikan ketersediaan pasokan di seluruh wilayah.
Penguatan rantai pasok bahan pokok menjadi salah satu dampak positif yang paling terasa. Ketersediaan transportasi laut yang handal memastikan kebutuhan dasar masyarakat terpenuhi. Selain itu, aktivitas ekonomi lokal juga meningkat seiring dengan lancarnya arus barang dan jasa antar pulau.
Tren Positif dan Peningkatan Permintaan
Lintasan Konektivitas Balikpapan-Parepare menunjukkan kinerja yang sangat positif sepanjang tahun 2024. PT Jembatan Nusantara mencatat telah melayani 38.883 penumpang dan 10.124 unit kendaraan. Dari jumlah tersebut, 1.431 unit adalah kendaraan golongan II, 4.078 kendaraan pribadi, dan 4.615 unit truk logistik, menunjukkan dominasi angkutan barang.
Tren positif ini berlanjut pada semester I tahun 2025, dengan total 29.235 penumpang dan 7.569 unit kendaraan telah dilayani. Komposisinya meliputi 1.338 kendaraan golongan II, 3.508 kendaraan golongan IV, dan 2.698 truk logistik. Data ini mengindikasikan peningkatan berkelanjutan dalam penggunaan layanan LDF.
Shelvy Arifin menekankan bahwa permintaan terhadap layanan LDF terus meningkat. Hal ini sejalan dengan semakin pentingnya konektivitas maritim bagi sektor logistik dan perdagangan nasional. Kapasitas dan frekuensi layanan terus disesuaikan untuk memenuhi kebutuhan pasar yang dinamis.
Jadwal dan Pengembangan Rute Lain
Lintasan Konektivitas Balikpapan-Parepare memiliki jarak tempuh sekitar 250 mil laut, yang memerlukan waktu pelayaran sekitar 22 jam dalam kondisi cuaca baik. Ini menjadikannya pilihan efisien untuk transportasi antar pulau. Jadwal keberangkatan dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan logistik dan penumpang.
Untuk bulan Juli 2025, jadwal keberangkatan dari Balikpapan dilakukan setiap Kamis dan Minggu pukul 22.00 WITA menggunakan KMP Swarna Bahtera. Sementara itu, setiap Selasa dan Sabtu pukul 22.00 WITA dilayani oleh KM Madani Nusantara. Dari Parepare, keberangkatan berlangsung setiap Rabu dan Sabtu pukul 07.00 WITA oleh KMP Swarna Bahtera, serta setiap Senin dan Jumat pukul 07.00 WITA menggunakan KMP Madani Nusantara. Jadwal ini bersifat dinamis dan menyesuaikan kondisi operasional serta cuaca.
ASDP juga memperkuat cakupan layanan LDF nasional melalui dua rute tambahan yang dilayani langsung, yaitu Patimban-Pontianak dan Patimban-Banjarmasin. Kedua lintasan ini dilayani oleh KMP Ferrindo V yang fokus mengangkut kendaraan logistik dari Pulau Jawa menuju Kalimantan. Kapal ini memiliki kapasitas hingga 145 unit kendaraan campuran, menempuh jarak 420 mil ke Pontianak (38 jam) dan 444 mil ke Banjarmasin (40 jam). Layanan jarak jauh ini merupakan bentuk nyata transformasi peran ASDP dalam logistik maritim, bukan sekadar penyeberangan, tetapi solusi konektivitas nasional yang efisien dan strategis.