Petani Milenial Pasaman Sukses Budidaya Bibit Padi Unggul
Hadi Irpandi, petani milenial di Pasaman, sukses kembangkan usaha penangkaran bibit padi unggul dan pupuk organik, berkontribusi pada target produksi padi nasional tahun 2025.

Petani milenial asal Pasaman, Sumatera Barat, berhasil menjawab tantangan kurangnya bibit padi unggul di daerahnya. Hadi Irpandi (28), lulusan Agroteknologi Universitas Taman Siswa Padang, memulai usaha penangkaran benih padi sejak tahun 2019.
Melihat minimnya akses petani terhadap bibit padi bersertifikat, Hadi tergerak untuk memanfaatkan ilmunya. Ia memulai usaha penangkaran benih padi yang diawasi langsung oleh UPTD BPSB Provinsi Sumatera Barat. Proses penanaman hingga panen diawasi ketat, sehingga pada Februari 2022, usahanya berhasil mendapatkan sertifikasi dengan nama produsen Multijaya.
Berkat kerja keras dan pengawasan yang ketat, usaha Hadi membuahkan hasil. Bibit padi unggul produksi Multijaya, seperti Cisokan, Serang, dan Inpari 32, kini dipasarkan secara luas. Dengan lahan seluas satu hektare, ia mampu memanen 3 ton padi per tahun, menghasilkan pendapatan sekitar Rp12 juta per ton.
Keberhasilan Hadi tidak berhenti pada padi. Multijaya juga memasarkan berbagai bibit unggul lainnya, termasuk kopi, cabai, cokelat, dan aneka sayuran. Usaha ini didorong oleh keinginan Hadi untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong generasi muda untuk terjun ke sektor pertanian yang menguntungkan.
Komitmen Hadi terhadap pertanian juga terlihat dari produksi pupuk organiknya, Pupuk Kompos Golden. Pupuk ini dibuat dari campuran kotoran sapi, Trikoderma, dan bahan organik lain, dijual dengan harga Rp40.000 per karung. Inovasi ini semakin memperkuat posisinya dalam ekosistem pertanian Pasaman.
Hadi juga aktif dalam komunitas petani milenial Pasaman, yang beranggotakan sekitar 15 orang. Mereka saling mendukung dan berbagi pengetahuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian. Ke depan, Hadi berharap mendapat dukungan dari Pemkab Pasaman agar semangat petani milenial terus tumbuh.
Target produksi padi di Pasaman tahun 2025 cukup tinggi, yaitu 205.627 ton dari lahan seluas 42.839 hektare. Ini merupakan bagian dari program swasembada pangan nasional. Produksi tahun 2024 mencapai 132.122 ton dari lahan seluas 32.777 hektare. Keberhasilan Hadi dan petani milenial lainnya di Pasaman sangat penting untuk mencapai target produksi tersebut.
Kisah sukses Hadi Irpandi menginspirasi generasi muda untuk melihat potensi besar di sektor pertanian. Dengan inovasi dan komitmen, pertanian bukan hanya sekadar pekerjaan, tetapi juga usaha yang menjanjikan dan berkontribusi bagi ketahanan pangan nasional.