Polda Aceh Gelar Latihan Praoperasi Ketupat Seulawah 2025: Antisipasi Lonjakan Pemudik
Polda Aceh menggelar latihan Praoperasi Ketupat Seulawah 2025 untuk mengamankan arus mudik Lebaran dan mengantisipasi lonjakan pemudik serta potensi gangguan Kamtibmas.

Kepolisian Daerah (Polda) Aceh menggelar latihan Praoperasi Ketupat Seulawah pada Selasa, 18 Maret 2024, di Banda Aceh. Latihan ini merupakan persiapan pengamanan arus mudik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah atau 2025 Masehi yang diperkirakan akan mengalami peningkatan jumlah pemudik dibandingkan tahun sebelumnya.
Operasi Ketupat Seulawah 2025 akan dilaksanakan selama 14 hari, mulai tanggal 26 Maret hingga 8 April 2025. Kapolda Aceh, Irjen Pol Achmad Kartiko, menjelaskan bahwa operasi ini bertujuan untuk menciptakan situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang kondusif, serta menjamin keamanan dan kenyamanan masyarakat selama menjalankan ibadah puasa dan merayakan Idul Fitri.
Latihan praoperasi ini menjadi langkah penting Polda Aceh dalam menyiapkan sumber daya manusia dan meningkatkan kesiapan seluruh personel. Hal ini dilakukan untuk menghadapi berbagai potensi gangguan Kamtibmas yang mungkin terjadi selama periode mudik Lebaran.
Antisipasi Lonjakan Pemudik dan Potensi Gangguan Kamtibmas
Irjen Pol Achmad Kartiko mengungkapkan bahwa berdasarkan evaluasi operasi tahun sebelumnya, terjadi peningkatan jumlah pemudik. Oleh karena itu, antisipasi lebih lanjut diperlukan untuk mengamankan arus mudik tahun ini. Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada tanggal 28 hingga 30 Maret 2025, sementara puncak arus balik diprediksi pada tanggal 5 hingga 7 April 2025.
Polda Aceh telah mempersiapkan berbagai strategi untuk menghadapi lonjakan pemudik, termasuk menyiapkan pengamanan untuk berbagai moda transportasi seperti kendaraan pribadi, angkutan umum, kereta api, pesawat terbang, dan kapal. Kapolda juga menekankan pentingnya memetakan potensi gangguan Kamtibmas, seperti kerawanan kemacetan dan kriminalitas.
"Tantangan operasi ini tidaklah ringan. Berbagai potensi gangguan kamtibmas, lonjakan arus lalu lintas, kecelakaan, kemacetan, serta kriminalitas seperti pencurian, perampokan, penipuan, terorisme, dan lainnya harus menjadi perhatian," ujar Irjen Pol Achmad Kartiko.
Oleh karena itu, latihan praoperasi ini difokuskan untuk meningkatkan kesiapan personel dalam menghadapi berbagai kemungkinan di lapangan dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.
Pentingnya Kesiapan Personel dan Pemetaan Potensi Gangguan
Dalam latihan praoperasi ini, Polda Aceh menekankan pentingnya pemahaman rencana operasi dan pemetaan potensi gangguan Kamtibmas. Personel diwajibkan untuk memahami potensi kerawanan kemacetan dan kriminalitas di berbagai titik, sehingga dapat melakukan langkah-langkah antisipasi yang tepat.
Polda Aceh juga akan memastikan kesiapan seluruh personel dalam menghadapi berbagai skenario, termasuk penanganan kecelakaan lalu lintas, pengaturan arus lalu lintas, dan penanggulangan kejahatan. Hal ini bertujuan untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Dengan persiapan yang matang dan latihan praoperasi yang intensif, Polda Aceh berharap dapat memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat selama periode mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1446 Hijriah.
"Kami juga menekankan kepada personel yang terlibat dalam Operasi Ketupat Seulawah 2025 memedomani rencana operasi serta memetakan potensi gangguan kamtibmas seperti kerawanan kemacetan maupun kerawanan kriminalitas," kata Achmad Kartiko.
Melalui latihan ini, Polda Aceh berupaya memastikan Operasi Ketupat Seulawah 2025 berjalan lancar dan mampu memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat yang mudik Lebaran.