Polda NTB Amankan 29,72 Gram Sabu di 'Kampung Narkoba' dengan Bantuan Anjing K-9
Tim gabungan Polda NTB, dibantu anjing pelacak K-9, menggerebek 'Kampung Narkoba' di Lombok Tengah dan mengamankan 29,72 gram sabu, 25 orang, serta barang bukti lainnya.

Dalam sebuah operasi gabungan di Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kepolisian Daerah (Polda) NTB berhasil mengamankan 29,72 gram sabu. Operasi yang dilakukan pada Kamis, 30 Januari 2024, ini menyasar wilayah yang dikenal sebagai 'Kampung Narkoba' di Kecamatan Praya Timur. Keberhasilan operasi ini tak lepas dari peran penting anjing pelacak K-9.
Tim gabungan yang terdiri dari Satuan Brimob Polda NTB, Polres Lombok Tengah, dan TNI berhasil mengungkap enam lokasi penyimpanan narkoba di Desa Beleke Daye. Irjen Mulia Hasudungan Ritonga, Kepala Korps Sabhara (Kakorsabhara) Baharkam, menjelaskan keterlibatan enam personel Polisi Satwa (Polsatwa) Direktorat Samapta Polda NTB beserta tiga anjing pelacak K-9 dalam operasi tersebut. Anjing-anjing ini berperan krusial dalam menemukan barang bukti yang disembunyikan dengan cermat.
"Anjing pelacak memiliki peran penting dalam berbagai operasi kepolisian," ujar Irjen Mulia, menekankan pentingnya peran anjing K-9 tidak hanya dalam penggerebekan narkoba, tetapi juga di berbagai operasi lainnya seperti pengamanan bandara dan terminal, serta pencarian korban bencana alam. Polda NTB secara rutin melatih anjing-anjing pelacak untuk memastikan kemampuan mereka tetap optimal.
Hasil penggerebekan di enam lokasi berbeda di Desa Beleke Daye membuahkan hasil signifikan. Sebanyak 25 orang, terdiri dari 17 laki-laki dan 8 perempuan, diamankan. Selain sabu, polisi juga menyita barang bukti lain seperti timbangan digital, alat hisap sabu, dan uang tunai senilai Rp26 juta.
Rincian penemuan sabu di setiap lokasi sebagai berikut: TKP pertama (4,28 gram), TKP kedua (20,12 gram), TKP ketiga (2,65 gram), TKP kelima (1,21 gram), dan TKP keenam (1,46 gram). Total keseluruhan sabu yang ditemukan mencapai 29,72 gram. Keberhasilan ini menunjukkan efektivitas penggunaan anjing pelacak K-9 dalam mengungkap kasus narkoba.
Penggunaan anjing pelacak K-9 dalam operasi ini sejalan dengan upaya penguatan aspek keamanan, khususnya penindakan terhadap kampung narkoba. Keberadaan anjing-anjing ini terbukti sangat membantu dalam mendeteksi dan menemukan barang bukti yang tersembunyi dengan baik. Kemampuan deteksi mereka menjadi aset berharga bagi pihak kepolisian.
Operasi penggerebekan di 'Kampung Narkoba' ini merupakan bukti komitmen Polda NTB dalam memberantas peredaran narkoba. Dengan menggabungkan sumber daya manusia dan teknologi, seperti penggunaan anjing pelacak K-9, Polda NTB menunjukkan keseriusannya dalam menciptakan lingkungan yang aman dan bebas dari narkoba. Ke depan, diharapkan upaya-upaya serupa terus dilakukan untuk menekan angka peredaran narkoba di wilayah NTB.