Polisi Bali Buru Komplotan WNA Rusia Rampok Miliarder Kripto Ukraina
Polda Bali memburu komplotan WNA Rusia yang merampok WNA Ukraina di Bali, berhasil membawa kabur aset kripto senilai Rp3,4 miliar setelah menyekap korban.

Polisi di Bali memburu komplotan warga negara asing (WNA) asal Rusia yang diduga kuat sebagai pelaku perampokan terhadap seorang WNA Ukraina. Perampokan yang viral di media sosial ini mengakibatkan kerugian mencapai Rp3,4 miliar berupa aset kripto. Kejadian ini terungkap pada Kamis (30/1), saat Kepolisian Daerah (Polda) Bali mengumumkan penyelidikan kasus ini.
Kasus perampokan yang terjadi pada 15 Desember 2024 ini melibatkan sembilan pelaku. Mereka diduga telah menyekap korban, yang berinisial II, dan sopirnya, yang berinisial A, di sebuah vila di Kuta Selatan, Badung, Bali. Korban dan sopirnya dihadang oleh dua mobil saat berkendara menggunakan mobil BMW putih di Jalan Tundun Penyu Dipal, Desa Ungasan.
Para perampok, yang mengenakan pakaian hitam dan penutup wajah, mengancam korban dengan pisau, palu, dan pistol. Mereka memaksa korban dan sopirnya masuk ke salah satu mobil, memborgol tangan mereka dan menutup mata mereka dengan penutup kepala hitam. Selanjutnya, korban dibawa ke sebuah vila di Kuta Selatan.
Di vila tersebut, para pelaku secara paksa mengambil ponsel korban dan melakukan pemukulan untuk memaksa korban mentransfer aset kripto ke dua akun yang diduga milik pelaku. Total kerugian mencapai 214.429,13808500 dolar AS atau sekitar Rp3,4 miliar. Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, memastikan bahwa Polda Bali serius menangani kasus ini dan berharap pelaku segera ditangkap.
Korban mengalami sejumlah luka-luka akibat kekerasan yang dilakukan para pelaku. Luka-luka tersebut meliputi luka di telinga kanan, pergelangan tangan kanan dan kiri, luka lebam di tangan kiri, luka lebam di mata kiri, luka lebam di kepala belakang, dan luka lebam di pinggang kanan. Setelah kejadian tersebut, korban kemudian melapor ke Polda Bali.
Polda Bali saat ini tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap kasus ini dan menangkap seluruh pelaku. Ditreskrimum Polda Bali memimpin penyelidikan, dan hingga saat ini pelaku masih dalam tahap lidik. Kepolisian berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini dan memberikan keadilan bagi korban.
Kasus ini menyoroti pentingnya keamanan dan perlindungan bagi warga negara asing yang berkunjung ke Bali. Kepolisian diharapkan dapat meningkatkan upaya pencegahan kejahatan dan memberikan rasa aman bagi wisatawan.
Kesimpulannya, perampokan ini merupakan kasus yang serius dan menjadi perhatian publik. Proses penyelidikan yang sedang berlangsung diharapkan dapat segera membuahkan hasil dan menangkap para pelaku, serta mengembalikan aset kripto yang telah dirampas.