Polres Sigi Tanam Jagung 2.500 Hektare Dukung Swasembada Pangan
Polres Sigi bersama Pemda Sigi mencanangkan penanaman jagung seluas 2.500 hektare untuk mendukung program pemerintah dalam upaya swasembada pangan nasional.
Polisi Resort (Polres) Sigi, Sulawesi Tengah, berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat melaksanakan program penanaman jagung seluas 2.500 hektare. Program ini merupakan bagian dari program penanaman satu juta hektare jagung yang digagas Kementerian Pertanian dan Polri, bertujuan untuk mendukung swasembada pangan nasional. Inisiatif ini diluncurkan di Desa Tulo Rarantea, Kecamatan Dolo, dan melibatkan seluruh wilayah Kabupaten Sigi serta jajaran Polsek setempat.
Wakapolres Sigi, Kompol Sulardi, menjelaskan bahwa penanaman jagung secara simbolis dilakukan di dua lokasi, yaitu Kecamatan Dolo dan Sigi Biromaru, sebagai langkah awal sebelum meluas ke kecamatan lainnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari program prioritas Presiden terkait swasembada pangan.
Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Sigi, Rahmat Iqbal, menambahkan bahwa program satu juta hektare ini menekankan pada tumpang sisir tanaman jagung di lahan perkebunan. Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI dan Polri dalam pengembangan jagung di lahan perkebunan, khususnya di Kabupaten Sigi. Target Kabupaten Sigi sendiri adalah 2.500 hektare yang tersebar di seluruh kecamatan.
Program ini membutuhkan sekitar 20 kilogram bibit jagung per hektare. Pemerintah daerah berharap program ini dikerjakan maksimal oleh masyarakat untuk mencapai swasembada pangan. Sinergitas antara pemerintah daerah dengan TNI dan Polri sangat penting dalam pencapaian target ini. Petani setempat akan mengelola langsung pengembangan jagung, dengan pemerintah menyediakan bibit unggul, pupuk, dan memastikan ketersediaan lahan.
Untuk memastikan keberhasilan program, Kementerian Pertanian juga melibatkan Bulog dalam pengelolaan hasil panen. Bulog akan berperan sebagai penampung hasil panen jagung petani. Harga dasar pembelian jagung yang ditetapkan adalah Rp5.500 per kilogram, sementara padi, gabah, dan beras dihargai Rp6.500 per kilogram. Pemerintah berharap harga ini dapat terealisasi di tingkat petani.
Dengan melibatkan berbagai pihak, dari kepolisian hingga Bulog, program penanaman jagung ini diharapkan dapat berkontribusi nyata terhadap ketahanan pangan di Kabupaten Sigi dan Indonesia. Program ini menjadi bukti nyata sinergi pemerintah dan masyarakat dalam mencapai swasembada pangan.
Semoga melalui program ini, Kabupaten Sigi dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap program pemerintah dan meningkatkan kesejahteraan petani di daerah tersebut. Keberhasilan program ini bergantung pada kerjasama semua pihak dan komitmen untuk mencapai tujuan bersama.