Polresta Cirebon Matangkan Pengamanan Arus Mudik Lebaran 2025: 77 Titik U-Turn Ditutup!
Polresta Cirebon siapkan strategi pengamanan arus mudik Lebaran 2025 dengan menutup 77 titik U-turn di Pantura dan menyiapkan pos pengamanan untuk mencegah kemacetan.

Polresta Cirebon, Jawa Barat, tengah mematangkan skema pengamanan arus mudik Lebaran 2025. Langkah antisipatif ini meliputi rekayasa lalu lintas di jalur arteri Pantai Utara (Pantura) Cirebon, guna memastikan kelancaran perjalanan para pemudik. Operasi Ketupat 2025 di Jawa Barat akan dimulai lebih awal, yakni pada 23 Maret hingga 8 April 2025, mengantisipasi peningkatan pergerakan pemudik seiring dengan dimajukannya libur sekolah. Puncak arus mudik diprediksi terjadi pada 27-28 Maret 2025, sementara arus balik diperkirakan pada 7-8 April 2025.
Salah satu strategi kunci adalah penutupan 77 titik putar balik (U-turn) di jalur Pantura Cirebon. Penutupan ini berdasarkan pemetaan titik rawan kemacetan, bertujuan untuk mengurangi hambatan dan mencegah potensi kemacetan besar. "Kami telah mengidentifikasi titik-titik yang berpotensi menyebabkan perlambatan arus. Penutupan beberapa U-turn ini dapat memperlancar perjalanan pemudik," jelas Kepala Satlantas Polresta Cirebon, Kompol Mangku Anom Sutresno.
Selain penutupan U-turn, Polresta Cirebon juga akan menyiagakan ratusan personel kepolisian. Pos pengamanan (pospam) dan pos pelayanan (posyan) akan didirikan di lokasi-lokasi strategis. Polresta Cirebon juga mengimbau pengelola tempat wisata, khususnya kawasan wisata kuliner Empal Gentong yang kerap padat saat libur panjang, untuk memperkuat pengamanan internal, terutama di area parkir, guna mencegah kemacetan akibat kepadatan kendaraan.
Antisipasi Kemacetan dan Pengamanan di Pantura Cirebon
Polresta Cirebon telah memetakan potensi kemacetan di jalur Pantura Cirebon. Penutupan sejumlah titik U-turn merupakan langkah strategis untuk mengurai kemacetan. Selain itu, pengerahan ratusan personel dan pendirian pospam serta posyan di lokasi strategis bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik. Koordinasi dengan pengelola jalan tol juga dilakukan untuk penerapan rekayasa lalu lintas seperti contra flow, jika diperlukan.
Kawasan wisata kuliner Empal Gentong menjadi perhatian khusus karena seringkali mengalami kepadatan yang signifikan. Pengelola tempat wisata diimbau untuk meningkatkan pengamanan internal, terutama di area parkir, untuk mencegah potensi kemacetan yang disebabkan oleh kepadatan kendaraan. Hal ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025.
Kepala Polresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, menekankan bahwa pengamanan arus mudik merupakan tanggung jawab bersama. Kerjasama antara kepolisian dan berbagai pemangku kepentingan lainnya sangat penting untuk menciptakan situasi yang kondusif dan aman. Seluruh personel Polresta Cirebon yang bertugas akan mengedepankan sikap humanis dalam melayani para pemudik.
Layanan Darurat dan Imbauan Keamanan
Untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan, Polresta Cirebon menyiapkan layanan darurat, termasuk mobil derek di jalur tol dan arteri. Layanan ini akan sangat membantu para pemudik yang mengalami kendala di jalan. Selain itu, koordinasi dengan pengelola jalan tol terkait penerapan rekayasa lalu lintas, seperti contra flow, juga telah dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
Masyarakat juga diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejahatan konvensional, seperti pencurian di rest area. Jika menemukan aktivitas mencurigakan, masyarakat diminta segera melapor ke layanan darurat 110. "Kejahatan konvensional seperti kejahatan pecah kaca di rest area di jalan tol maupun arteri apabila ditemukan agar menghubungi di layanan 110," imbau Kombes Pol Sumarni.
Dengan berbagai langkah antisipatif yang telah disiapkan, Polresta Cirebon berupaya untuk memastikan kelancaran dan keamanan arus mudik Lebaran 2025. Kerjasama dan kesadaran masyarakat juga sangat penting dalam menciptakan suasana mudik yang aman dan nyaman bagi semua.