Ponpes Al-Baghdadi Karawang: Sentra UMKM Baru untuk Dorong Ekonomi Rakyat
Kementerian UMKM akan menjadikan Ponpes Al-Baghdadi di Karawang sebagai sentra UMKM baru, memanfaatkan potensi ribuan jamaah dan dukungan CSR BUMN untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kerakyatan.

Karawang, Jawa Barat, 2 Februari 2024 - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, berencana menjadikan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Baghdadi di Karawang sebagai pusat kegiatan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar.
Langkah ini diambil mengingat Ponpes Al-Baghdadi memiliki mobilitas jamaah yang tinggi, mencapai ribuan orang per minggu. Hal ini menciptakan potensi pasar yang besar bagi para pelaku UMKM. Dengan menjadikan ponpes sebagai sentra UMKM, diharapkan dapat muncul peluang usaha baru dan meningkatkan pendapatan warga sekitar.
Pembangunan sentra UMKM di Ponpes Al-Baghdadi akan didukung oleh dana tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Menteri Maman menyebutkan Bank BRI akan menjadi salah satu bank yang berperan aktif dalam program ini. "Melalui Bank BRI, program CSR-nya kiri dan kanannya (Ponpes) akan jadi pusat UMKM. Dari aspek peluang bisnisnya juga bagus," ujar Menteri Maman saat mengunjungi Ponpes Al-Baghdadi pada Sabtu malam (1/2).
Inisiatif ini sejalan dengan komitmen Kementerian UMKM untuk membantu para pelaku UMKM di Indonesia agar lebih maju dan berkembang. Menteri Maman menegaskan bahwa program ini merupakan amanah dari Presiden Prabowo Subianto untuk memastikan 60 juta pelaku UMKM merasakan dampak positif dari kehadiran pemerintah.
"Saya diamanatkan oleh Pak Presiden, Bapak Prabowo Subianto, untuk bisa membuat 60 juta UMKM ini merasakan kehadiran pemerintah, di dalam setiap proses tumbuh kembangnya usaha mereka," kata Menteri Maman. Langkah ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memberdayakan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui sektor UMKM.
Dukungan terhadap UMKM juga telah diutarakan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto. Dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di Tangerang pada 30 Januari lalu, Airlangga menjelaskan berbagai program pemerintah untuk mendukung UMKM, termasuk penghapusan utang dan penagihan serta subsidi bunga kredit investasi hingga 5 persen untuk sektor padat karya.
Subsidi bunga tersebut diberikan untuk sektor-sektor seperti tekstil, garmen, alas kaki, makanan-minuman, furnitur, dan lain sebagainya. Tujuannya adalah untuk membantu UMKM meningkatkan kapasitas produksi dan daya saing dalam pasar ekspor. Program-program ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk mendorong UMKM naik kelas dan berkontribusi lebih besar pada perekonomian Indonesia.
Dengan menjadikan Ponpes Al-Baghdadi sebagai sentra UMKM, pemerintah berharap dapat menciptakan model pemberdayaan ekonomi yang terintegrasi, melibatkan sektor pendidikan, keagamaan, dan ekonomi. Program ini diharapkan mampu memberikan dampak yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan kesejahteraan masyarakat di Karawang.