Menkop Ajak Muslimat NU Ciptakan Pemerataan Ekonomi Lewat Koperasi
Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi mengajak Muslimat NU berperan aktif dalam pemerataan ekonomi umat melalui pengembangan dan penguatan koperasi, guna mencapai target pemerintah dan mengatasi tantangan yang ada.

Surabaya, 14 Februari 2024 - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM), Budi Arie Setiadi, mengajak kader Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) untuk berpartisipasi aktif dalam menciptakan pemerataan ekonomi bagi seluruh lapisan masyarakat. Beliau menekankan peran penting koperasi sebagai kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut.
Dalam kunjungannya ke Kongres XVIII Muslimat NU di Surabaya, Menkop Budi Arie menyampaikan keyakinan akan potensi besar koperasi, khususnya yang berada di bawah naungan Muslimat NU, untuk berkontribusi signifikan terhadap pencapaian target pemerintah. Beliau menyorot beberapa program prioritas pemerintah yang berkaitan erat dengan koperasi, termasuk swasembada pangan, pengembangan industri agromaritim, dan industrialisasi hilirisasi.
Penguatan Koperasi: Tantangan dan Peluang
Menkop Budi Arie mengakui adanya beberapa tantangan dalam pengembangan koperasi di Indonesia. Skala usaha yang masih mikro, tata kelola yang belum modern, dan kurangnya profesionalisme SDM pengelola koperasi menjadi kendala utama. Minimnya regenerasi dan keterbatasan akses modal serta nilai tambah produk juga menjadi perhatian serius.
"Saat ini jumlah masyarakat yang bergabung dalam koperasi hampir 30 juta, jauh di bawah Amerika Serikat yang mencapai 150 juta," ujar Menkop Budi Arie, menyoroti rendahnya partisipasi masyarakat Indonesia dalam perkoperasian. Sebagai solusi, beliau berencana untuk mengadakan pertemuan dengan anak muda guna membangkitkan semangat berkoperasi di kalangan generasi muda.
Terlepas dari tantangan tersebut, Menkop Budi Arie juga mengapresiasi beberapa koperasi yang telah menunjukkan potensi besar, seperti Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Sidogiri, Kopontren Al Ittifaq, dan Koperasi Mambo Mina Mekar. Beliau optimistis, dengan dukungan dari berbagai pihak termasuk Muslimat NU, jumlah koperasi yang sukses akan semakin meningkat.
Dukungan Pemerintah untuk Koperasi Muslimat NU
Menkop Budi Arie berkomitmen memberikan dukungan penuh bagi pengembangan koperasi di bawah naungan Muslimat NU. Dukungan tersebut meliputi penguatan sumber daya manusia (SDM), kemudahan akses pembiayaan, dan pendampingan agar koperasi Muslimat NU mampu bersaing di pasar domestik.
"Bu Ketua (Khofifah), silahkan dilist koperasinya, nanti akan kami bantu berikan dukungan pembiayaan yang murah dalam bentuk pinjaman. Saya percaya bahwa koperasi yang dikelola Ibu-ibu (Muslimat) terkelola dengan baik," kata Menkop Budi Arie, menawarkan bantuan konkret kepada Muslimat NU.
Muslimat NU dan Peran Strategisnya
Ketua Umum PP Muslimat NU, Khofifah Indar Parawansa, mengapresiasi komitmen Kementerian Koperasi dalam mendukung Muslimat NU. Beliau menyebutkan bahwa saat ini terdapat 150 Koperasi Primer dan lebih dari 500 tempat pelayanan koperasi di seluruh Indonesia yang berada di bawah naungan Muslimat NU, menunjukkan potensi besar yang dapat dikembangkan lebih lanjut.
Kerja sama antara Kementerian Koperasi dan Muslimat NU diharapkan dapat menjadi model kolaborasi yang efektif dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkeadilan, serta memberdayakan perempuan dalam sektor ekonomi.
Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi aktif Muslimat NU, pengembangan koperasi di Indonesia diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata dalam mewujudkan pemerataan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.