Menteri UMKM Ajak Kampus Dorong Pertumbuhan Ekonomi Lewat UMKM
Menteri UMKM, Maman Abdurrahman, mengajak perguruan tinggi berperan aktif dalam pengembangan UMKM sebagai penggerak utama perekonomian nasional, mengatasi kendala akses pembiayaan, dan mendorong profesionalisme wirausaha.

Jakarta, 24 Februari 2024 - Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, menekankan peran krusial perguruan tinggi dalam pengembangan UMKM sebagai motor penggerak ekonomi Indonesia. Beliau menyampaikan hal ini dalam keterangan resmi di Jakarta pada Senin lalu. Pernyataan tersebut mengarisbawahi pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, dan dunia usaha untuk menciptakan ekosistem UMKM yang berkelanjutan.
Maman Abdurrahman menjelaskan bahwa perguruan tinggi tidak hanya berperan mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) unggul dan inovatif, tetapi juga memiliki tanggung jawab untuk mendukung kemajuan UMKM. Ia mengajak sivitas akademika dan lembaga alumni untuk aktif terlibat dalam peningkatan kapasitas, inovasi, dan daya saing para pengusaha UMKM. Menurutnya, keberhasilan UMKM akan berdampak signifikan pada perekonomian nasional.
Salah satu tantangan utama yang dihadapi UMKM adalah akses pembiayaan yang masih terbatas. Untuk mengatasi hal ini, Kementerian UMKM akan memperluas akses Kredit Usaha Rakyat (KUR) tidak hanya melalui Himbara, tetapi juga melalui Bank Pembangunan Daerah (BPD). Langkah ini diharapkan dapat memberikan solusi nyata bagi para pengusaha UMKM yang membutuhkan suntikan modal.
Peran Kampus dalam Pengembangan UMKM
Menteri Maman juga mendorong perubahan paradigma dalam memandang UMKM. Ia mengajak semua pihak untuk mengganti istilah "pelaku" UMKM menjadi "pengusaha" UMKM. Perubahan diksi ini bertujuan untuk meningkatkan citra profesionalisme dan semangat kewirausahaan di kalangan UMKM.
Lebih lanjut, ia mengusulkan agar dunia usaha beralih dari skema Corporate Social Responsibility (CSR) ke Corporate Business Responsibility (CBR) dalam bermitra dengan UMKM. Dengan CBR, UMKM tidak lagi hanya dianggap sebagai penerima bantuan sosial, melainkan sebagai bagian integral dari rantai pasok industri. Hal ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan UMKM yang lebih berkelanjutan dan terintegrasi.
Selain itu, Maman juga mengajak para akademisi untuk melakukan kajian-kajian akademis yang dapat menjadi dasar bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan yang tepat sasaran. Hasil riset tersebut akan sangat membantu dalam meningkatkan daya saing UMKM secara komprehensif.
Solusi Akses Pembiayaan dan Pengembangan UMKM
Pemerintah mengalokasikan KUR sebesar Rp300 triliun pada tahun 2025 dengan bunga 6 persen. Program ini dirancang untuk meringankan beban para pengusaha UMKM dan mendorong pertumbuhan bisnis mereka. Pendekatan yang lebih inklusif ini diharapkan dapat menjangkau lebih banyak UMKM di seluruh Indonesia.
Kementerian UMKM berkomitmen untuk mempermudah akses KUR melalui berbagai saluran, termasuk BPD. Langkah ini diharapkan dapat menjangkau UMKM di daerah yang sebelumnya sulit mengakses pembiayaan perbankan. Dengan demikian, UMKM dapat lebih mudah mengembangkan usahanya dan berkontribusi pada perekonomian nasional.
Kerja sama yang erat antara pemerintah, perguruan tinggi, dan dunia usaha sangat penting untuk memastikan keberhasilan program ini. Dukungan dari berbagai pihak akan menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan UMKM yang berkelanjutan dan inklusif.
UMKM sebagai Pilar Ekonomi Nasional
Maman Abdurrahman menegaskan pentingnya sinergi antara akademisi, dunia usaha, dan pemerintah untuk menjadikan UMKM sebagai pilar utama ekonomi nasional. UMKM yang kuat dan berdaya saing akan berkontribusi besar pada pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Hal ini akan menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, termasuk perguruan tinggi, UMKM diharapkan dapat memainkan peran yang lebih besar dalam pembangunan ekonomi Indonesia. Peningkatan kapasitas, inovasi, dan akses pembiayaan akan menjadi kunci keberhasilan dalam mewujudkan UMKM yang tangguh dan berdaya saing global.
Pemerintah terus berupaya menciptakan kebijakan yang mendukung pertumbuhan UMKM. Kolaborasi yang kuat antara berbagai pemangku kepentingan akan menjadi kunci keberhasilan dalam membangun ekonomi Indonesia yang kuat dan berkelanjutan, dengan UMKM sebagai pilar utamanya.