Prabowo dan Gibran Serahkan Zakat Rp327 Triliun, Potensi Hilangkan Kemiskinan Ekstrem?
Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menyerahkan zakat melalui Baznas, dengan potensi zakat nasional mencapai Rp327 triliun yang dapat digunakan untuk mengatasi kemiskinan ekstrem di Indonesia.

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, beserta Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dan sejumlah menteri Kabinet Merah Putih, telah menyerahkan zakat melalui Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) di Istana Negara, Jakarta, pada Kamis, 27 Maret. Penyerahan zakat ini disaksikan langsung oleh Ketua Baznas RI, Noor Achmad, dengan Presiden Prabowo bahkan terlihat khusyuk membaca niat zakat.
Aksi ini bukan hanya sekadar seremonial. Penyerahan zakat tersebut menekankan komitmen pemerintah dalam membantu masyarakat kurang mampu. Presiden Prabowo sendiri menyampaikan pentingnya peran zakat sebagai wujud kepedulian dan upaya untuk mengurangi kesenjangan sosial di Indonesia.
Acara ini menjadi sorotan karena menyoroti potensi besar zakat di Indonesia yang mencapai angka fantastis, yaitu Rp327 triliun. Angka ini menjadi harapan besar dalam upaya pengentasan kemiskinan, mengingat Presiden Prabowo menyebutkan bahwa kemiskinan absolut dapat diatasi hanya dengan sekitar Rp30 triliun.
Potensi Zakat Nasional dan Pengentasan Kemiskinan
Presiden Prabowo dalam pidatonya menyampaikan, "Marilah kita berdoa buat mereka, marilah kita mengulurkan tangan buat mereka. Salah satunya adalah dengan berzakat, berinfak, dan bersedekah. Dengan berzakat kita akan memperdalam rasa syukur dan terima kasih kita kepada Allah SWT atas segala karunia yang telah diberikan kepada kita." Beliau juga menekankan zakat sebagai sarana berbagi, menolong kaum duafa, dan meringankan beban hidup mereka. Zakat, menurut Presiden, mencerminkan semangat gotong royong dan upaya mengurangi ketimpangan sosial.
Presiden berharap zakat yang dikeluarkan dapat menyempurnakan ibadah Ramadhan dan meningkatkan ketakwaan. "Semoga zakat yang kita keluarkan akan menyempurnakan ibadah Ramadhan kita serta meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT," kata Kepala Negara. Pernyataan ini menggarisbawahi aspek spiritual dan sosial dari kegiatan tersebut.
Ketua Baznas RI, Noor Achmad, turut memberikan keterangan mengenai potensi zakat nasional yang mencapai Rp327 triliun. Meskipun angka tersebut sangat besar, realisasi penerimaan zakat hingga saat ini baru mencapai Rp41 triliun. Namun, beliau juga menyampaikan kabar positif, yaitu peningkatan jumlah muzaki dari 10 juta orang pada tahun 2021 menjadi 28,1 juta orang pada tahun 2024.
Noor Achmad menilai peningkatan jumlah muzaki ini menunjukkan kesadaran masyarakat Indonesia untuk berbagi kepada sesama. "Jadi artinya masyarakat Indonesia masyarakat yang luar biasa, yang Insya Allah tidak akan menyimpan hartanya, tapi ada sebagian yang ditujukan kepada saudara yang membutuhkan," ucapnya. Dana zakat yang terkumpul, menurutnya, akan digunakan untuk berbagai program, termasuk di bidang ekonomi, kesehatan, dan pendidikan.
Menteri dan Pejabat yang Hadir
Acara penyerahan zakat tersebut dihadiri oleh sejumlah menteri dan pejabat penting Kabinet Merah Putih. Di antara mereka adalah Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pekerjaan Umum Dody Hanggodo.
Turut hadir pula Menteri Agama Nasaruddin Umar, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi, Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, dan Menteri Sosial Saifullah Yusuf. Selain itu, Menteri Pariwisata Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo, Menteri Kebudayaan Fadli Zon, dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin juga tampak hadir.
Beberapa kepala badan dan staf khusus presiden juga turut berpartisipasi dalam acara ini, termasuk Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Ahmad Haikal Hasan, Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana, Kepala Badan Pusat Statistik Amalia Adininggar Widyasanti, Utusan Khusus Presiden Bidang Pembinaan Generasi Muda dan Pekerja Seni Raffi Ahmad, dan Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif Yovie Widianto. Kehadiran mereka semakin memperkuat komitmen pemerintah dalam mengelola dan mendistribusikan zakat secara efektif dan efisien.
Penyerahan zakat ini diharapkan dapat menjadi contoh dan inspirasi bagi masyarakat luas untuk turut aktif berpartisipasi dalam program-program sosial keagamaan, khususnya dalam rangka membantu mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Potensi zakat yang besar menjadi peluang emas untuk menciptakan perubahan yang signifikan bagi kehidupan bangsa.