Prabowo Kritik Birokrasi, Tunjangan Guru Kini Langsung ke Rekening Pribadi
Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi penyaluran tunjangan guru langsung ke rekening pribadi, langkah efisiensi yang dinilai mampu mengubah budaya birokrasi lama yang tidak efisien.

Presiden RI Prabowo Subianto meluncurkan mekanisme baru penyaluran tunjangan guru ASN daerah langsung ke rekening pribadi masing-masing guru. Peluncuran yang dilakukan di Plaza Insan Berprestasi, Kantor Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Jakarta, Kamis lalu, ini mendapat apresiasi dari Presiden karena dinilai mampu memangkas birokrasi yang selama ini tidak efisien.
Inisiatif ini menjawab pertanyaan "Siapa", "Apa", "Di mana", "Kapan", "Mengapa", dan "Bagaimana". "Siapa" Presiden Prabowo Subianto, "Apa" peluncuran mekanisme baru penyaluran tunjangan guru, "Di mana" di Plaza Insan Berprestasi, Kantor Kemendikdasmen, Jakarta, "Kapan" Kamis lalu, "Mengapa" untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi birokrasi, dan "Bagaimana" dengan menyalurkan tunjangan langsung ke rekening guru.
Prabowo secara tegas menyatakan bahwa sistem lama yang panjang dan berbelit harus dihilangkan agar pelayanan kepada rakyat lebih efisien. Ia menekankan pentingnya perubahan budaya kerja di pemerintahan, dengan meninggalkan kebiasaan yang justru mempersulit urusan rakyat. "Lama-lama untuk apa? Ditahan itu untuk apa ya kan?" ujar Prabowo, menyoroti inefisiensi sistem sebelumnya.
Mekanisme Baru, Budaya Baru
Perubahan mekanisme penyaluran tunjangan guru ini merupakan langkah signifikan dalam reformasi birokrasi. Sebelumnya, penyaluran tunjangan melalui rekening kas umum daerah (RKUD) memakan waktu dan proses yang panjang. Sistem baru ini diharapkan dapat memangkas birokrasi dan memastikan tunjangan sampai tepat waktu dan tepat sasaran kepada para guru.
Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) berperan penting dalam perubahan ini, dengan mengubah aturan penyaluran tunjangan guru ASN daerah yang didanai dari dana alokasi khusus (DAK) nonfisik bidang pendidikan. Dengan perubahan ini, Kementerian Keuangan akan langsung mentransfer tunjangan ke rekening masing-masing guru.
Presiden Prabowo menekankan pentingnya evaluasi terhadap pegawai pemerintahan yang tidak mau beradaptasi dengan perubahan zaman dan sistem kerja yang lebih efisien. Ia berharap agar pelayanan publik menjadi lebih cepat dan mudah diakses oleh masyarakat.
Era Baru Pelayanan Publik yang Efisien
Prabowo juga menyoroti adanya persepsi di masyarakat bahwa menjadi ASN diidentikkan dengan pekerjaan yang tidak menuntut kinerja maksimal. Ia ingin mengubah pola pikir ini, menekankan pentingnya pelayanan publik yang cepat dan efisien. "Ada kecenderungan semua pengen jadi ASN, semua pengen jadi pegawai negeri, tahu-tahu di dalam sudah jadi, tidak bekerja maksimal," ungkap Prabowo.
Presiden berharap agar budaya kerja yang mempersulit urusan rakyat dapat segera dihilangkan. Ia ingin menciptakan sistem yang mudah, cepat, dan singkat dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Perubahan ini diharapkan akan berdampak positif bagi para guru dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Dengan perubahan sistem ini, diharapkan proses penyaluran tunjangan guru akan lebih transparan dan akuntabel. Hal ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru dan mendorong peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan birokrasi yang lebih efisien dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Dengan demikian, diharapkan pelayanan publik dapat berjalan lebih efektif dan efisien, serta memberikan manfaat yang lebih besar bagi seluruh lapisan masyarakat.