Prabowo: Potong Anggaran Perjalanan Dinas Luar Negeri untuk Perbaiki Sekolah
Presiden Prabowo Subianto telah memangkas anggaran perjalanan dinas luar negeri untuk mendanai perbaikan 330.000 sekolah di Indonesia, karena anggaran yang ada hanya cukup untuk 20.000 sekolah.
Presiden Prabowo Subianto membuat keputusan berani dengan memangkas anggaran perjalanan dinas luar negeri. Dana yang dihemat tersebut dialokasikan untuk memperbaiki kondisi memprihatinkan dari 330.000 sekolah di seluruh Indonesia. Pengumuman mengejutkan ini disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo saat menghadiri Kongres Muslimat Nahdlatul Ulama di Surabaya, Jawa Timur, Senin lalu.
Dalam pidatonya, Presiden menjelaskan bahwa anggaran negara saat ini hanya mampu membiayai perbaikan sekitar 20.000 sekolah. "Kita punya 330 ribu sekolah. Anggaran perbaikan sekolah hanya cukup untuk sekitar 20 ribu sekolah. Oleh karena itu, kita kurangi anggaran perjalanan dinas luar negeri untuk menambah biaya perbaikan," tegasnya.
Kebijakan Hemat dan Fokus pada Pembangunan Dalam Negeri
Presiden Prabowo menekankan pentingnya efisiensi anggaran dan memprioritaskan pembangunan dalam negeri. Perjalanan dinas luar negeri, menurutnya, hanya dibenarkan untuk tugas negara dan studi yang benar-benar penting. Ia bahkan mengeluarkan peringatan keras kepada para pejabat negara agar tidak melakukan perjalanan dinas luar negeri yang tidak perlu.
"Jangan pergi ke luar negeri selama lima tahun jika perlu. Yang perlu pergi ke luar negeri adalah untuk tugas belajar atau tugas negara. Jangan mengada-ada tugas internasional. Kalau mau jalan-jalan, pakai uang sendiri," tegas Presiden Prabowo. Ia juga menjelaskan bahwa perjalanan dinas luar negerinya sendiri semata-mata untuk memenuhi undangan sebagai Kepala Negara dalam konferensi penting yang bermanfaat bagi bangsa.
Presiden Prabowo mempertanyakan perlunya diskusi dan studi banding yang sering dilakukan pejabat negara dengan negara lain, khususnya terkait program pengentasan kemiskinan. "Mengapa terus melakukan diskusi dan studi banding tentang pengentasan kemiskinan tetapi pergi ke, misalnya, Australia? Australia adalah salah satu dari sepuluh negara terkaya di dunia, mengapa belajar di Australia?" tanyanya.
Prioritas Pembangunan: Sekolah, Jalan, dan Pengentasan Kemiskinan
Presiden Prabowo menegaskan komitmennya terhadap program pengentasan kemiskinan, perbaikan sekolah dan jalan rusak sebagai program prioritas. Program-program ini, menurutnya, merupakan program absolut untuk membantu rakyat. Selain memangkas anggaran perjalanan dinas, Presiden juga telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025. Instruksi ini mengatur pengurangan anggaran negara sebesar Rp306 triliun (USD18 miliar) untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Dana yang dihemat tersebut akan dialokasikan untuk membiayai program-program penting bagi masyarakat, seperti Program Makan Siang Bergizi (MBG), ketahanan pangan dan energi, serta peningkatan sektor kesehatan. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memprioritaskan pembangunan dan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Transparansi dan Akuntabilitas
Keputusan Presiden Prabowo ini diharapkan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas penggunaan anggaran negara. Dengan memangkas anggaran yang dianggap kurang prioritas dan mengalokasikannya untuk program-program yang lebih mendesak, pemerintah menunjukkan komitmen untuk menggunakan anggaran negara secara efektif dan efisien demi kepentingan rakyat.
Langkah ini juga diharapkan dapat menjadi contoh bagi negara-negara lain dalam mengelola anggaran negara dengan bijak dan memprioritaskan pembangunan manusia.