Prabowo Ajak Koalisi Indonesia Maju Puasa Tiga Tahun dari Penghamburan Uang Negara
Presiden Prabowo Subianto meminta Koalisi Indonesia Maju untuk berhemat dan memaksimalkan efisiensi anggaran selama tiga tahun ke depan, dengan mengurangi pengeluaran seperti perjalanan dinas ke luar negeri.

Kabupaten Bogor, 14 Februari 2024 - Suasana silaturahmi Koalisi Indonesia Maju (KIM) di kediaman Prabowo Subianto di Hambalang, Jawa Barat, Jumat lalu menyisakan pesan penting terkait pengelolaan keuangan negara. Pesan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, dan langsung ditangkap oleh beberapa tokoh penting yang hadir.
Ahmad Dhani, musisi sekaligus anggota DPR RI, mengungkapkan inti pesan Prabowo: "Pokoknya puasa dulu selama tiga tahun, puasa menghambur-hamburkan uang." Pernyataan tersebut disampaikan Dhani seusai pertemuan, saat ia meninggalkan kediaman Prabowo dengan sepeda motor bersama istrinya, Mulan Jameela.
Efisiensi dan Efektivitas Anggaran
Pesan serupa disampaikan oleh Wali Kota Bogor terpilih, Dedie Rachim. Ia menjelaskan bahwa Prabowo menekankan pentingnya efisiensi dan efektivitas anggaran selama tiga tahun mendatang. Prabowo menyarankan agar penganggaran dikembalikan pada kondisi ideal setelah periode tiga tahun tersebut.
"Di tahun ketiga, keempat, kelima silahkan kalau sudah stabil ya penganggaran itu mungkin bisa kembali ke kondisi yang ideal diharapkan. Beliau menyampaikan seperti itu," ujar Dedie, menirukan pesan Prabowo.
Lebih lanjut, Dedie menjelaskan bahwa Prabowo secara khusus meminta para kepala daerah untuk mengimplementasikan penghematan anggaran, terutama pada pengeluaran untuk perjalanan dinas ke luar negeri. Sebagai contoh, Prabowo menyinggung studi banding terkait perkoperasian, menyarankan agar implementasinya dilakukan di dalam negeri.
Silaturahmi KIM Plus di Hambalang
Pertemuan silaturahmi KIM Plus, yang dihadiri oleh para pimpinan partai pendukung pemerintah, berlangsung selama kurang lebih dua jam, dimulai setelah sholat Jumat dan berakhir sekitar pukul 17.00 WIB. Antrean kendaraan yang cukup panjang terlihat di sepanjang jalan menuju kediaman Prabowo.
KIM Plus terdiri dari berbagai partai politik, termasuk Partai Gerindra, PAN, Partai Demokrat, Partai Golkar, PSI, Partai Bulan Bintang, Partai Gelora, PRIMA, Partai NasDem, PKS, dan PKB. Partai-partai ini merupakan gabungan dari partai pendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024 dan partai-partai lain yang kemudian menyatakan dukungan kepada pemerintahan baru.
Beberapa tokoh penting yang hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Ketua Umum DPP PAN Zulkifli Hasan, Ketua Majelis Penasihat PAN Hatta Rajasa, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, Ketua Umum DPP Partai Gelora Anis Matta, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia, dan Sekretaris Jenderal DPP PSI Raja Juli Antoni.
Langkah Hemat Pemerintah
Arahan Prabowo Subianto untuk melakukan penghematan anggaran selama tiga tahun ke depan merupakan langkah strategis untuk menjaga stabilitas keuangan negara. Dengan mengurangi pengeluaran yang tidak terlalu penting, pemerintah dapat mengalokasikan dana untuk program-program prioritas yang lebih bermanfaat bagi masyarakat. Pengurangan perjalanan dinas ke luar negeri, misalnya, dapat menghemat anggaran yang cukup signifikan dan dapat dialokasikan untuk program-program pembangunan di dalam negeri.
Langkah ini juga menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjalankan pemerintahan yang efisien dan efektif. Dengan menerapkan prinsip-prinsip efisiensi dan efektivitas, pemerintah dapat memastikan bahwa setiap rupiah yang dikeluarkan memberikan dampak yang maksimal bagi kesejahteraan rakyat. Setelah periode tiga tahun tersebut, diharapkan kondisi keuangan negara telah stabil dan penganggaran dapat kembali ke kondisi ideal.
Kesimpulan
Pesan Prabowo Subianto kepada Koalisi Indonesia Maju untuk 'puasa' dari penghamburan uang negara selama tiga tahun merupakan langkah penting dalam pengelolaan keuangan negara. Fokus pada efisiensi dan efektivitas anggaran akan memastikan penggunaan dana negara yang optimal untuk kepentingan rakyat.