Prabowo Tekankan Hemat APBN demi Produktivitas Nasional
Presiden Prabowo Subianto meminta seluruh jajarannya untuk berhemat dan memprioritaskan penggunaan APBN pada program produktif yang menciptakan lapangan kerja, swasembada, dan terobosan teknologi.

Presiden Prabowo Subianto, dalam Sidang Kabinet Paripurna Rabu di Istana Kepresidenan Jakarta, menekankan pentingnya efisiensi penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Beliau secara langsung meminta para menteri, wakil menteri, dan kepala lembaga untuk berhemat dan memastikan setiap rupiah digunakan secara produktif.
Arahan ini disampaikan Prabowo dengan tegas. Ia menyatakan pengawasan ketat terhadap penggunaan APBN, menuntut penghematan, efisiensi, dan keberanian dalam memangkas anggaran yang tidak esensial. "Saya terus-menerus monitor. Saya terus-menerus menuntut penghematan, efisiensi. Saya menuntut keberanian memotong hal-hal yang tidak esensial," tegas Presiden.
Prabowo selanjutnya merinci empat kriteria penggunaan APBN yang ia anggap produktif. Pertama, anggaran harus mampu menciptakan lapangan kerja baru. Kedua, harus produktif dan terukur, dengan indikator kuantitatif seperti devisa yang dihasilkan atau dihemat. Ketiga, anggaran harus mendukung swasembada pangan dan energi, mengutamakan pemenuhan kebutuhan dalam negeri.
Keempat, anggaran difokuskan pada terobosan teknologi. Investasi pada sumber daya manusia, pendidikan, dan sains dan teknologi menjadi prioritas. Presiden menekankan pentingnya hal ini, menyatakan, "Berarti, pengeluaran investasi untuk sumber daya manusia, untuk pendidikan, untuk sains dan teknologi ini termasuk sesuatu yang vital, dan sesuatu yang harus kita jalankan."
Untuk mencapai tujuan ini, Presiden meminta loyalitas penuh dari seluruh jajarannya. Ia menyampaikan apresiasinya kepada tim keuangan yang telah melakukan kajian anggaran secara rinci. Prabowo bahkan menyatakan telah melakukan pengecekan langsung hingga detail terkecil, memastikan tidak ada anggaran yang digunakan untuk hal-hal tidak produktif. "Mungkin pertama kali dalam sejarah ya Presiden RI mengecek sampai satuan kesembilan," ujar Presiden.
Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo dan didampingi Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, dihadiri oleh sebagian besar menteri dan wakil menteri Kabinet Merah Putih, serta sejumlah pejabat tinggi negara lainnya, termasuk Jaksa Agung, Kapolri, Kepala BIN, dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Sidang diawali dengan apresiasi kinerja kabinet, lalu dilanjutkan dengan arahan untuk pemerintahan ke depan.
Intinya, Presiden Prabowo mendorong penggunaan APBN yang bertanggung jawab dan efektif, memastikan setiap rupiah yang dibelanjakan memberikan dampak nyata bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan rakyat Indonesia. Dengan pengawasan ketat dan prioritas pada program produktif, pemerintahan berharap dapat mencapai tujuan-tujuan strategis nasional.