Pramono Anung: Perpustakaan Jakarta Buka hingga Malam, Wujudkan Keadilan Pendidikan
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, berencana membuka perpustakaan hingga pukul 23.00 WIB untuk meningkatkan akses pendidikan dan keadilan sosial, serta memberikan bantuan pemutihan ijazah bagi siswa kurang mampu.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung Wibowo, meluncurkan program inovatif untuk meningkatkan akses pendidikan bagi warga Jakarta. Program ini mencakup perluasan jam operasional perpustakaan hingga malam hari dan program pemutihan ijazah bagi siswa kurang mampu. Inisiatif ini diumumkan pada Jumat di Balai Kota Jakarta, sebagai bagian dari program 100 hari kerjanya.
Pramono Anung menyatakan, "Perpustakaan akan kami buka sampai malam, mungkin jam 10 atau jam 11 malam. Kita akan segera lakukan karena ini merupakan bagian untuk memberikan pendidikan dan juga kesempatan kepada anak-anak yang membutuhkan." Langkah ini bertujuan untuk memberikan kesempatan belajar bagi anak-anak yang mungkin terkendala oleh waktu sekolah atau aktivitas lainnya. Kebijakan ini juga sejalan dengan komitmennya untuk menghadirkan keadilan sosial di bidang pendidikan bagi seluruh warga Jakarta.
Selain perluasan akses perpustakaan, program 100 hari kerja Pramono Anung juga berfokus pada peningkatan akses ke fasilitas pendidikan lainnya, seperti taman dan museum. Hal ini menunjukkan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih inklusif dan merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Perpustakaan Buka Hingga Malam: Akses Pendidikan yang Lebih Luas
Kebijakan memperpanjang jam operasional perpustakaan hingga pukul 23.00 WIB merupakan langkah signifikan dalam meningkatkan akses pendidikan di Jakarta. Banyak pelajar dan masyarakat yang memiliki keterbatasan waktu selama siang hari kini dapat memanfaatkan waktu malam untuk belajar dan menimba ilmu di perpustakaan. Pemprov DKI Jakarta berkomitmen untuk menyediakan fasilitas dan sumber daya yang memadai untuk mendukung program ini.
Dengan dibukanya perpustakaan hingga malam hari, diharapkan minat baca masyarakat akan meningkat. Akses yang lebih mudah dan fleksibel diharapkan dapat mendorong warga Jakarta, terutama pelajar, untuk lebih aktif memanfaatkan fasilitas perpustakaan yang tersedia. Langkah ini juga sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Pemprov DKI Jakarta berencana untuk segera merealisasikan program ini. Detail teknis terkait operasional perpustakaan hingga malam hari, termasuk pengamanan dan penambahan sumber daya manusia, akan segera diumumkan lebih lanjut. Diharapkan program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat Jakarta.
Pemutihan Ijazah: Membuka Jalan Menuju Masa Depan Cerah
Selain program perpustakaan, Pramono Anung juga mengumumkan keberhasilan program pemutihan ijazah tahap kedua. Program ini memberikan bantuan kepada siswa dari keluarga tidak mampu yang kesulitan menebus ijazah mereka karena kendala biaya. Pada Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025, sebanyak 371 siswa telah menerima manfaat dari program ini.
Pramono Anung menjelaskan, "Hari ini sebanyak 371 siswa menerima bantuan untuk tahap kedua. Sehingga sebanyak 488 siswa telah menerima program pemutihan ijazah senilai Rp1,69 miliar." Program ini merupakan wujud nyata komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk memastikan bahwa tidak ada warga Jakarta yang terhambat meraih masa depannya karena masalah ekonomi.
Pemprov DKI Jakarta menargetkan 6.652 siswa akan menerima manfaat pemutihan ijazah tahun ini. Program ini diharapkan dapat membantu siswa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau mendapatkan pekerjaan yang layak. Dengan terbebasnya kendala biaya ijazah, diharapkan siswa dapat fokus pada pengembangan diri dan meraih potensi terbaiknya.
Pramono Anung berharap, "Program ini penting agar para siswa bisa melanjutkan pendidikan atau memanfaatkan ijazahnya untuk mencari pekerjaan. Tidak boleh ada anak Jakarta yang tertahan masa depannya hanya karena tidak mampu menebus ijazah." Program ini mencerminkan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk menciptakan keadilan sosial dan memberikan kesempatan yang setara bagi seluruh warga Jakarta.
Dengan adanya program perpustakaan hingga malam hari dan pemutihan ijazah, Pemprov DKI Jakarta menunjukkan komitmen yang kuat dalam meningkatkan akses pendidikan dan mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh warganya. Semoga program-program ini dapat berjalan sukses dan memberikan dampak positif bagi kemajuan pendidikan di Jakarta.