Prediksi Wali Kota Bandung: Pendatang Pasca-Lebaran 2025 Kurang dari 5.000 Orang
Wali Kota Bandung memprediksi jumlah pendatang baru pasca libur Lebaran 2025 akan kurang dari 5.000 orang dan menekankan pentingnya memiliki pekerjaan bagi pendatang.

Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, memprediksi jumlah pendatang baru ke Kota Bandung setelah libur Lebaran 2025 akan jauh lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya. Beliau memperkirakan jumlahnya tidak akan mencapai 5.000 orang. Pernyataan ini disampaikan pada Senin di Bandung, bersamaan dengan pengumuman operasi yustisi yang akan digelar di Terminal Cicaheum dan Leuwipanjang pada 7 dan 8 April 2025 untuk mengantisipasi lonjakan pendatang.
Antisipasi ini dilakukan karena urbanisasi selalu terjadi setiap tahunnya, bahkan cenderung meningkat. Menurut Wali Kota, jumlah pemudik yang pulang bisa lebih banyak daripada yang berangkat. Oleh karena itu, pemeriksaan dan pelaporan khusus terkait administrasi kependudukan akan dilakukan di setiap pintu masuk kendaraan umum.
Operasi yustisi ini tidak hanya sekedar pemeriksaan, tetapi juga sebagai langkah untuk memastikan bahwa pendatang baru memiliki pekerjaan atau keahlian yang mumpuni. Wali Kota menekankan bahwa lonjakan penduduk tanpa diimbangi dengan kemampuan yang jelas akan menambah beban Kota Bandung yang sudah padat penduduk.
Antisipasi Lonjakan Pendatang dan Operasi Yustisi
Pemerintah Kota Bandung telah mempersiapkan operasi yustisi di Terminal Cicaheum dan Leuwipanjang sebagai langkah antisipasi lonjakan pendatang pasca libur Lebaran 2025. Operasi ini akan berlangsung selama dua hari, yaitu tanggal 7 dan 8 April 2025. Sasaran utama operasi ini adalah pendatang baru yang masuk ke Kota Bandung melalui jalur transportasi umum.
Langkah ini diambil sebagai upaya untuk mengontrol jumlah pendatang dan memastikan bahwa mereka memiliki pekerjaan atau keahlian yang sesuai. Hal ini penting untuk mencegah penambahan beban bagi Kota Bandung yang sudah padat penduduk. Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk menjaga keseimbangan antara pertumbuhan penduduk dan ketersediaan sumber daya.
Selain operasi yustisi, pemerintah kota juga akan meningkatkan pengawasan dan pendataan terhadap pendatang baru. Data ini akan digunakan untuk perencanaan dan pengalokasian sumber daya yang lebih efektif. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pendatang baru dapat berkontribusi positif terhadap perkembangan Kota Bandung.
Persyaratan bagi Pendatang Baru
Wali Kota Bandung menegaskan bahwa pendatang baru harus memiliki pekerjaan atau keahlian tertentu. Hal ini bertujuan untuk mencegah peningkatan jumlah pengangguran di Kota Bandung dan mengurangi beban sosial ekonomi. Wali Kota menekankan pentingnya produktivitas bagi pendatang baru.
“Pendatang baru boleh ke Bandung, tapi harus punya pekerjaan. Jangan ke sini jadi pengangguran, nanti repot. Saya tidak bermaksud menakut-nakuti, ini kenyataan,” tegas Wali Kota Farhan. Pernyataan ini menunjukkan komitmen pemerintah kota untuk memastikan keberlanjutan dan kesejahteraan warganya.
Meskipun demikian, Wali Kota juga membuka pintu bagi individu-individu kreatif dan produktif yang ingin berkontribusi dalam memajukan Kota Bandung. Kota Bandung, menurut Wali Kota, merupakan tempat yang tepat bagi individu-individu kreatif di Indonesia untuk mengembangkan potensi mereka.
Data Pendatang di Terminal Cicaheum
Berdasarkan data sementara dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung, hingga Senin siang telah tercatat 12 orang pemudik yang tiba di Terminal Cicaheum. Mayoritas dari mereka adalah mahasiswa, sisanya adalah pencari kerja. Plt Kabid Pendaftaran Penduduk Disdukcapil Kota Bandung, Yan Raspati, menjelaskan bahwa jumlah pemudik yang terdata relatif sedikit.
Hal ini diduga disebabkan oleh banyaknya pemudik yang memilih untuk turun di tengah jalan guna menghindari operasi yustisi. Fenomena ini menunjukkan tantangan dalam melakukan pengawasan dan pendataan pendatang baru secara efektif. Pemerintah Kota Bandung perlu mempertimbangkan strategi yang lebih komprehensif dalam mengantisipasi urbanisasi.
Meskipun jumlah pendatang yang terdata di Terminal Cicaheum relatif sedikit, pemerintah kota tetap waspada dan terus memantau situasi. Data yang terkumpul akan terus dianalisa untuk menyusun kebijakan yang lebih tepat dalam mengelola pertumbuhan penduduk di Kota Bandung.
Pemerintah Kota Bandung berkomitmen untuk menciptakan lingkungan yang kondusif bagi warganya, termasuk pendatang baru yang produktif dan kreatif. Namun, pengendalian jumlah pendatang dan memastikan mereka memiliki pekerjaan tetap menjadi prioritas utama untuk mencegah masalah sosial ekonomi di masa mendatang.