Presiden Pastikan Anggaran Makan Bergizi Gratis Tercukupi
Presiden Prabowo Subianto memastikan anggaran Makan Bergizi Gratis (MBG) tercukupi dari APBN, mencapai Rp71 triliun hingga April 2025 dan ditargetkan meningkat hingga Rp400 triliun di 2026.

Presiden Pastikan Anggaran Makan Bergizi Gratis Tercukupi dari APBN
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengumumkan kepastian pendanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) langsung dari Presiden Prabowo Subianto. Konfirmasi ini disampaikan Rabu (22/1) seusai rapat kabinet tertutup di Istana Kepresidenan Jakarta. Meskipun demikian, detail anggaran dirahasiakan karena berada di luar kewenangan BGN.
Dadan menjelaskan bahwa Presiden menjelaskan strategi efisiensi anggaran yang memungkinkan pembiayaan MBG. Namun, ia tidak berwenang untuk merinci lebih lanjut. Hal ini ditegaskan kembali dengan pernyataan, "Bapak (Presiden) menceritakan efisiensi yang dilakukan, tetapi saya gak boleh ceritakan," ujarnya. Para wartawan bahkan diminta untuk meninggalkan ruangan selama penjelasan tersebut.
Sumber Dana dan Target Penerima MBG
Anggaran MBG dipastikan berasal dari APBN, bukan dari CSR BUMN atau donasi asing. "CSR tidak digunakan untuk makan bergizi, tetapi untuk menyiapkan infrastruktur yang akan menjadi mitra Badan Gizi. SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) tetap dari kami. Dipastikan semua itu (anggaran MBG) dari APBN," tegas Dadan. Bantuan negara lain hanya berupa pelatihan dan pendampingan teknis.
Program MBG sendiri menargetkan 3 juta anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui hingga April 2025 dengan anggaran Rp71 triliun. Target penerima manfaat akan terus meningkat; 6 juta pada April-Agustus 2025, 15-17 juta pada Agustus-September 2025, dan hingga 82,9 juta pada akhir 2025.
Proyeksi Anggaran MBG ke Depan
Untuk mencapai target 82,9 juta penerima pada akhir 2025, dibutuhkan anggaran yang signifikan. Dadan menyebutkan, jika percepatan dilakukan mulai September, dibutuhkan sekitar Rp100 triliun. Namun, jika dilakukan bertahap mulai Oktober-November, anggarannya bisa lebih rendah. Lebih lanjut, proyeksi anggaran MBG pada periode Januari-Desember 2026 ditaksir mencapai Rp400 triliun untuk memenuhi kebutuhan 82,9 juta penerima manfaat.
Kesimpulannya, pemerintah telah memastikan komitmen kuat terhadap program MBG dengan mengalokasikan dana APBN yang cukup besar. Peningkatan jumlah penerima manfaat secara bertahap menunjukkan upaya pemerintah untuk mencapai cakupan yang lebih luas dalam program ini.