Butuh Rp75-100 Triliun! Pemerintah Kejar Target 82,9 Juta Penerima Manfaat Makan Bergizi Gratis
Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengajukan kebutuhan tambahan anggaran Rp75-100 triliun untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) guna mencapai target 82,9 juta penerima manfaat pada akhir 2025.

Jakarta, 3 Maret 2024 - Pemerintah Indonesia membutuhkan tambahan anggaran yang signifikan untuk memastikan keberhasilan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengungkapkan kebutuhan tambahan dana mencapai Rp75 triliun hingga Rp100 triliun untuk memenuhi target 82,9 juta penerima manfaat pada akhir tahun 2025. Angka ini merupakan lonjakan drastis dari target awal, dan memerlukan perencanaan serta pendanaan yang matang.
Tambahan anggaran tersebut akan digunakan untuk berbagai keperluan penting dalam operasional MBG. Hal ini termasuk pembiayaan operasional, pengadaan bahan baku makanan bergizi, pelatihan tenaga kerja, serta perluasan jaringan satuan pelayanan pemenuhan gizi (SPPG) yang mengelola dapur umum MBG. Dadan Hindayana menekankan pentingnya kesiapan infrastruktur sebelum pencairan dana tambahan tersebut dapat dilakukan.
Proses pencairan dana tambahan ini akan melalui mekanisme anggaran yang telah ditetapkan, termasuk persetujuan dari Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI). Meskipun demikian, Kepala BGN memastikan bahwa Presiden Prabowo Subianto telah menyetujui alokasi anggaran tambahan ini. "Ya itu kan memang sudah dianggarkan," ujar Dadan Hindayana, memberikan kepastian terkait persetujuan dari pihak eksekutif.
Kebutuhan Anggaran Berdasarkan Jadwal Implementasi
Besaran anggaran yang dibutuhkan bergantung pada kesiapan infrastruktur pendukung MBG. Jika infrastruktur, termasuk SPPG dan dapur umum, siap beroperasi pada September 2025, maka dibutuhkan anggaran tambahan sebesar Rp100 triliun. Namun, jika kesiapannya baru tercapai pada Oktober atau November 2025, maka anggaran yang dibutuhkan akan berkurang menjadi Rp75 triliun. Hal ini menunjukkan fleksibilitas dalam perencanaan anggaran, yang disesuaikan dengan kemajuan implementasi program.
"Intinya (tambahan anggaran) untuk menyelenggarakan program makan bergizi, di situ ada bahan baku, operasional, dan lain-lain," jelas Dadan Hindayana, menekankan penggunaan dana untuk berbagai aspek penting dalam program MBG. Transparansi dalam penggunaan anggaran menjadi kunci keberhasilan program ini.
Saat ini, anggaran untuk MBG periode Januari-April 2025 telah dialokasikan sebesar Rp71 triliun, dengan target 3 juta penerima manfaat meliputi anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Target penerima manfaat akan terus meningkat secara bertahap hingga mencapai 82,9 juta pada akhir 2025.
Proyeksi Anggaran MBG Tahun 2026
Dengan target 82,9 juta penerima manfaat pada akhir 2025, proyeksi anggaran untuk MBG pada periode Januari-Desember 2026 diperkirakan mencapai Rp400 triliun. Angka ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program MBG dalam jangka panjang. Perencanaan yang matang dan pengawasan yang ketat akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Presiden menargetkan agar pada akhir tahun 2025, sebanyak 82,9 juta orang dapat menikmati manfaat dari program Makan Bergizi Gratis. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan upaya yang terintegrasi dan komprehensif dari berbagai pihak terkait. Perencanaan yang matang, pengawasan yang ketat, dan transparansi dalam pengelolaan anggaran akan menjadi kunci keberhasilan program ini.
Program MBG merupakan program strategis pemerintah untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya bagi kelompok rentan seperti anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Keberhasilan program ini akan berdampak positif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia.